5 Makanan dan Minuman Nabati yang Jadi Tren Ini Belum Tentu Menyehatkan

5 Makanan dan Minuman Nabati yang Jadi Tren Ini Belum Tentu Menyehatkan

Riska Fitria - detikFood
Kamis, 22 Agu 2024 10:30 WIB
Ilustrasi smoothie stroberi
Foto: Getty Images/Anna Makarenkova
Jakarta -

Beberapa makanan nabati ini belakangan menjadi tren untuk memenuhi pola makan sehat. Namun, perlu tahu bahwa tidak semuanya benar-benar sehat.

Belakangan ini semakin banyak orang yang mulai sadar akan pola makan sehat. Namun, tak jarang dari mereka yang salah arah. Khususnya mengenai pola makan nabati.

Makanan dan minuman berbahan nabati memang benar menyehatkan. Karenanya, makanan dan minuman nabati pun menjadi tren di media sosial dan populer begitu pesat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua makanan dan minuman nabati menyehatkan. Karenanya penting untuk memperhatikan kandungan nutrisi dan kondisi tubuh masing-masing.

Dikutip dari People (18/08/24) berikut 5 makanan dan minuman nabati yang jadi tren tapi belum tentu menyehatkan:

1. Susu Oat

Manfaat Oat Milk, Susu Nabati yang Tengah Naik DaunMilk, Susu Nabati yang Tengah Naik Daun Foto: Getty Images/iStockphoto/YelenaYemchuk

Susu oat menjadi tren karena rasanya yang creamy seperti susu sapi meski terbuat dari bahan nabati. Susu ini juga diklaim sebagai alternatif lebih sehat untuk diet.

ADVERTISEMENT

Ahli diet Kenlyn Young mengatakan benar bahwa pola makan nabati diklaim sehat. Namun, tidak semua makanan atau minuman nabati merupakan pilihan yang sehat.

Secara nutrisi susu oat tidak bisa dibandingkan dengan susu sapi atau bahkan susu kedelai. Sebuah studi menemukan bahwa dari 74 merek susu oat, hanya 22 yang memenuhi standar nutrisi.

2. Daging Nabati

Karena ada klaim bahwa pola makan nabati menyehatkan, maka muncul lah tren daging nabati. Di media sosial viral daging nabati disebut-sebut dapat mencegah penyakit kronis.

Mulai dari penyakit jantung, diabetes tipe 2, obesitas, dan lainnya. Faktanya, daging nabati bisa berisiko karena menciptakan alternatif seperti ini memerlukan banyak bahan dan proses.

Proses itu bisa menambah kadar lemak jenuh. Ahli gizi Jill Weisenberger mengatakan bahwa pertimbangan lemak jenuh pada daging nabati bisa meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.

Makanan dan minuman nabati yang belum tentu sehat ada di halaman selanjutnya.

3. Jus sayuran

Jus sayuran menjadi tren karena kerap dipilih untuk mengimbangi pola makan sehat. Jus sayuran biasanya jadi pilihan untuk mendapatkan nutrisi yang lengkap dalam sehari.

Klaim itu tidak selamanya benar. Pasalnya, menurut ahli gizi Kirkpatrick, jus sayur ataupun buah banyak yang ditambah gula untuk menambah rasa.

Ini bisa menambah asupan gula. Bahkan gula alami dalam sayuran dan buah yang dijus bisa menjadi masalah karena tidak ada serat yang memperlambat pelepasannya ke aliran darah.

4. Makanan bebas gluten

Makanan yang harus dihindari dan dikonsumsi bagi para penderian intoleransi gluten.Makanan mengandng gluten ilustrasi. Foto: Getty Images

Makanan bebas gluten adalah makanan yang tidak mengandung suatu protein bernama gluten. Makanan ini diklaim punya banyak manfaat kesehatan.

Mulai dari membersihkan kulit menjadi cerah, membantu menurunkan berat badan, dan meningkatkan kualitas tidur. Jika ada penderita celiac atau intoleransi gluten, ini bisa jadi benar.

Namun, jika kamu merupakan seorang dengan kondisi tubuh sehat, kemudian memiliki makanan bebas gluten untuk mendapatkan manfaatnya, kamu salah arah.

Ironisnya, banyak produk kemasan bebas gluten yang memiliki lebih sedikit nutrisi dibandingkan makanan penggantinya.

5. Smoothie

Smoothie juga diklaim menyehatkan karena terbuat dari bahan-bahan sehat. Mulai dari susu, yogurt, sayuran, dan buah-buahan. Namun, kamu harus berhati-hati ketika memiliki smoothie kemasan.

Menurut ahli gizi Weisenberger, banyak smoothie yang dibuat dengan campuran gula dan lemak jenuh. Campuran itu membuat smoothie seperti makanan penutup daripada menu sarapan atau camilan sehat.

Mengonsumsi smoothie juga tidak membuat kenyang dalam waktu lama. Jika ingin memastikan smoothie kamu sehat, lebih baik buat sendiri tanpa campuran pemanis.

(raf/odi)

Hide Ads