Di balik kelezatan junk food dan makanan manis, ternyata itu bisa menyebabkan kecemasan dan stres. Begini hasil penelitian para ahli.
Ketika suasana hati terasa gelisah dan cemas, biasanya kita mengobati dengan makan makanan yang menyenangkan. Junk food dan makanan manis pun hampir selalu jadi pilihan.
Namun, sebuah penelitian di University of Colorado di Boulder mempelajari keterkaitan antara pola makan tinggi lemak dan gula dengan peningkatan rasa cemas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih mengurangi kecemasan, makan junk food dan makanan manis justru dapat memperburuk suasana hati tersebut. Selain itu, kedua makanan tersebut juga menyebabkan berat badan bertambah.
![]() |
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Biological Research, pola makan tinggi lemak jenuh dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, lapor Food NDTV (18/06/24).
Gangguan ini dikenal sebagai dysbiosis yang dapat memicu perubahan perilaku dan memengaruhi kimia pada otak melalui poros otak-usus yang rumit.
Perubahan seperti ini pada akhirnya berpotensi pada peningkatan tingkat kecemasan. Hal ini telah dibuktikan peneliti dengan bereksperimen pada tikus.
Para peneliti mengamati bahwa tikus-tikus yang diberi diet tinggi lemak menunjukkan tanda-tanda peradangan saraf dan perilaku yang berhubungan dengan kecemasan.
![]() |
Hasil ini menggarisbawahi implikasi yang lebih luas dari pilihan makanan selain kesehatan fisik, dan juga menyoroti dampak signifikan terhadap kesehatan mental.
Penelitian ini mengeksplorasi lebih lanjut bahwa poros mikrobioma-usus-otak bersama dengan sistem serotonin di otak memainkan peran penting dalam membentuk hubungan ini.
Keanekaragaman dan komposisi mikrobioma usus, terutama dipengaruhi oleh pola makan, merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesejahteraan mental.
Temuan penelitian ini mengejutkan sekaligus menjadi peringatan bagi semua orang yang mengalami stres. Sebagai alternatif pengganti junk food dan makanan manis, kamu bisa mengonsumsi kacang-kacangan untuk menghindari perasaan cemas dan stres.
(raf/odi)