Apa Benar Minum Air Garam Bisa Atasi Kelebihan Air dalam Tubuh?

Apa Benar Minum Air Garam Bisa Atasi Kelebihan Air dalam Tubuh?

Atiqa Rana - detikFood
Sabtu, 13 Apr 2024 08:00 WIB
Ilustrasi minum air mineral
Foto: Getty Images/Yurii Yarema
Jakarta -

Retensi air merupakan masalah yang kerap dialami banyak orang. Disebut-sebut salah satu cara untuk menghilangkannya yaitu dengan konsumsi air garam. Lantas, apakah benar?

Tanpa disadari, beberapa orang mungkin pernah mengalami masalah retensi air. Kondisi ini terjadi ketika cairan menumpuk di dalam tubuh. Penumpukan cairan ini biasa terjadi dalam sistem peredaran darah atau rongga tubuh, lapor hallosehat.com.

Penumpukan cairan itu bisa menyebabkan pembengkakan di tangan, kaki, pergelangan kaki hingga wajah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri lain yang menandakan kamu terkena resistensi air yaitu ketika merasa berat badan naik dengan cepat. Bisa jadi berat itu bukan datang dari lemak, melainkan dari cairan atau air berlebihan dalam tubuh.

Masalah retensi air seperti ini bisa terjadi karena perubahan hormonal dan asupan natrium tinggi. Salah satu cara mengatasinya dengan menyeimbangkan elektrolit.

ADVERTISEMENT

Banyak orang pun mulai minum air garam di pagi hari untuk menghilangkan masalah tersebut. Namun, apakah cara ini aman dan ampuh dalam mengatasi masalah retensi air?

Berikut penjelasannya seperti dilansir dari Times of India (28/03):

1. Penyebab retensi air

Air Mineral Dalam Kemasan Terpapar Nanoplastik, Apa Bahayanya?Terdapat beberapa faktor mengata seseorang mengalami retensi air. Foto: Getty Images/JohnnyGreig

Retensi air dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan hormonal, asupan natrium tinggi, dehidrasi, dan kondisi medis tertentu.

Gejala umumnya meliputi pembengkakkan di tangan, kaki, pergelangan kaki, serta kembung atau bengkak di perut.

Natrium merupakan salah satu komponen garam dan berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Mengonsumsi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan retensi air dan membuat tubuh menahan kelebihan cairan.

Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah ini, banyak orang sering disarankan untuk mengurangi asupan natrium.

Banyak orang mungkin berhenti makan makanan terlalu asin atau junk food. Namun, mereka beralih ke mengonsumsi air garam yang tentu mengandung natrium. Lantas, bagaimana kata ahli?

2. Kata ahli soal asupan air garam

fakta menarik racikan air garam himalayaAhli pun mengungkap beberapa pendapat terkait solusi atasi retensi air dengan minum air garam, Foto: iStock

Meskipun benar air garam memiliki efek diuretik dan meningkatkan frekuens buang air kecil, ide bahwa meminumnya di pagi hari dapat menghilangkan retensi air tidak berdasar.

Faktanya, konsumsi air garam, terutama dalam jumlah banyak dapat menyebabkan dehidrasi dan justru dalam beberapa kasus malah memperburuk retensi air.

Kajal Aggarwal, ahli gizi di Delhi, India memperingati jika garam mengandung natrium yang mana natrium merupakan elektrolit dalam tubuh manusia. Jika natrium terlalu rendah atau tinggi, akhirnya menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh.

Ahli diet dan gizi klinis ini juga menyebut jika konsumsi air garam dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan retensi cairan. Kemudian akan menambah berat air pada tubuh seseorang.

Namun, Kajal menyarankan pasien dengan tekanan darah rendah yang mengalami gejala pusing, bisa mengonsumsi air garam ini. Atlet yang melakukan olahraga berat juga disarankan mengonsumsi air garam untuk mengatasi ketidakseimbangan elektrolit.

Shikha Agarwal, pendiri Nurture and Health & Wellness Expert juga memiliki pendapat serupa. Konsumsi air garam di pagi hari tidak akan menghilangkan retensi air, karena justru bisa memperburuknya.

Shika menjelaskan, asupan garam yang berlebihan mengganggu keseimbangan cairan. Menyebabkan ginjal menahan air untuk mengencerkan kadar natrium yang meningkat. Sehingga, menyebabkan pembengkakan dan edema.

Menurutnya, asupan garam tinggi juga meningkatkan tekanan darah dan mengganggu keseimbangan elektrolit. Sehingga, akan memperburuk retensi air.

Daripada mengonsumsi air garam, lebih disarankan untuk menjaga pola makan seimbang dan membatasi asupan garam sepanjang hari.

Cara lain untuk mengatasi retensi air bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Cara lain untuk mengatasi retensi air

Beberapa ahli memang berpendapat jika minum air garam di pagi hari bisa membantu membuang kelebihan cairan tubuh dan mengurangi retensi air.

Mereka mengklaim, air garam bisa bertindak sebagai diuretik, menyebabkan peningkatan buang air kecil dan pembuangan cairan tertahan.

Meskipun minum air garam setiap pagi bukanlah ide yang baik, Sangeeta Twari, ahli diet klinis menjelaskan jika seseorang bisa mengonsumsi sedikit garam dengan air di pagi hari.

Garam yang dilarutkan bisa garam Himalaya atau garam laut. Masukan sedikit garam tersebut ke air, larutkan, dan minum saat perut masih kosong.

Perlu diingat untuk mengonsumsi air garam ini dalam jumlah sedang. Jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu pada ahli kesehatan. Selain cara ini, jangan sampai lupa juga untuk menjaga pola makan seimbang, tetap terhidrasi, dan aktif secara fisik.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Blast Off to Surabaya Bareng Mie Sedaap! Come See Mie Fest Mall Take Over Hadir di Surabaya Rek!"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads