Seorang wanita mengalami gangguan kesehatan usai didiagnosa obesitas dan PCOS. Hanya dengan diet ini dirinya berhasil sembuh dan turun BB 22 kilogram.
Bagi wanita kelebihan berat badan dan obesitas bukan hanya sebuah gangguan pada penampilan. Banyak kasus yang menyebutkan bahwa kondisi ini juga mengganggu pada organ reproduksi dan kemampuan tubuhnya.
Beberapa penyakit yang berkaitan dengan organ reproduksi disebabkan oleh berat badan yang stabil serta diet yang tidak sehat. Terutama keluhan PCOS yang kini banyak dialami para wanita muda akibat pola hidup yang tak benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika mengalami PCOS tubuh seorang wanita akan mengalami gangguan hormonal yang berdampak pada menstruasi bulanan hingga beberapa keluhan reproduksi lainnya. Seorang wanita penderita PCOS ini berhasil sembuh hanya dengan mengubah pola diet dengan cara ini.
Baca juga: Kacau! Pengunjung Restoran Kabur Tinggalkan Tagihan Rp 2,8 Juta
![]() |
Shreya Ravi merupakan wanita berusia 26 tahun yang menceritakan kesuksesannya menurunkan berat badan setelah bertahun-tahun mencobanya. Ia menyebut hampir seluruh tips dan jenis diet dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat.
Dilaporkan oleh Times Now News (29/3) tidak hanya mengalami berat badan berlebih, Shreya juga mengidap PCOS. Memiliki kondisi PCOS dan gangguan tiroid diakuinya menjadi alasan terbesar berat badannya tak kunjung turun dengan cara apapun yang dilakukan.
Hingga akhirnya Shreya mulai menjalani intermittent fasting dan menghindari konsumsi gorengan. Pola diet ini dijalani oleh Shreya selama setengah tahun terakhir 2023 hingga awal 2024.
Untuk membantu kesuksesan dietnya ia juga belajar mengonsumsi lebih banyak air mineral sebanyak 3-4 liter sehari. Ia mengganti semua minuman manis seperti es kopi susu menjadi sekadar es kopi hitam yang lebih rendah kalori.
Baca juga: So Sweet! Guru Ini Penuhi Keinginan Siswanya untuk Buka Puasa Bersama
![]() |
"Aku menjadi lebih berpikir bijak untuk memiliki makanan. Mengendalikan porsi dan berhenti mengonsumsi makanan yang tidak sehat benar-benar membantu banyak untuk mendapatkan keberhasilan ini," ungkap Shreya.
Sebelum sarapan ia akan mengonsumsi air hangat atau sekadar teh hijau, ini kebiasaannya. Dilanjut dengan menu sarapan berupa oatmeal atau roti dengan tambahan selai kacang atau selai almond.
Untuk makan siangnya Shreya memiliki nasi atau quinoa dengan lauk pauk berupa kacang yang tinggi protein dan sayuran. Ia mengganti asupan camilan sorenya dengan protein shake dan buah-buahan, hingga bertemu pada makan malam Shreya akan mengonsumsi salad dengan banyak sayuran.
Hanya dengan berkomitmen menjalani diet ini, Shreya yang awalnya menstruasi hanya 4-6 bulan kini mulai merasakan haid yang lebih rutin. Butuh waktu kurang dari 12 bulan bagi Shreya untuk menurunkan berat badan 93 kilogram menjadi 71 kilogram.
(dfl/odi)