Untuk menjaga kondisi kesehatan, beberapa lansia juga perlu melakukan diet. Namun, jangan ikut sembarang diet. Agar kondisi tubuh tetap fit, lansia bisa ikuti 5 diet ini.
Seiring bertambahnya usia, menjaga berat badan sehat merupakan hal penting untuk kesehatan. Namun, menemukan pola makan yang tepat adalah sebuah tantangan.
Terutama bagi para lansia. Kondisi tubuh yang tidak sekuat seperti usia muda membuat para lansia perlu benar-benar memilih jenis diet yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi lansia yang ingin menurunkan berat badan dengan aman dan efektif, penting memilih diet yang juga mendukung nutrisi optimal.
Terdapat beberapa jenis diet yang paling cocok diikuti oleh para lansia. Merangkum Eat This, Not That! (27/03), berikut rekomendasinya!
1. Diet Mediterania
![]() |
Diet mediterania bisa dilakukan oleh lansia. Caranya dengan mengonsumsi makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, sampai kacang-kacangan.
Mengonsumsi makanan seperti ini mampu memberi asupan vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk melawan efek penuaan.
Diet ini juga baik untuk jantung karena mengandung banyak lemak sehat dan omega-3. Lemak ini mampu menurunkan risiko penyakit jantung.
Namun, perlu diperhatikan bahwa diet mediterania tidak hanya untuk menurunkan berat badan. Diet ini juga penting untuk memberi asupan nutrisi yang tepat untuk melindungi dari penyakit berbahaya, seperti kanker, diabetes, sampai Alzheimer.
2. Diet DASH
![]() |
Dash merupakan singkatan dari Dietary Approaches top Hypertension. Diet DASH menjadi pilihan tepat untuk para lansia karena penekanannya pada makanan utuh dan nutrisi seimbang.
Seperti diet mediterania, diet ini juga menganjurkan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Semua makanan ini kaya nutrisi tetapi rendah kalori.
Hal yang membedakannya dengan diet mediterania yaitu prinsip diet lebih ketat. Diet DASH lebih ketat dalam mengurangi daging merah, penambahan natrium, dan makananan manis.
Diet ini lebih fokus pada protein tanpa lemak dan pembatasan terhadap gula. Diet ini juga bisa membantu mengontrol porsi makanan sehari-hari.
Diet DASH pun terbukti bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
Jenis diet lain yang cocok untuk lansia, bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Pola makan berbasis nabati
![]() |
Pola makan berbasis makanan nabati sangat bagus untuk lansia yang ingin menurunkan berat badan. Sebab, diet ini berfokus pada konsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, sampai kacang-kacangan.
Makanan nabati ini lebih rendah kalori dan mengandung banyak serat daripada produk hewani. Sehingga, bisa membantu perut kenyang lebih cepat.
Makanan nabat juga kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu.
4. Diet fleksibel
Diet fleksibel tentu mementingkan fleksibilitas. Sebagian besar menekankan terhadap konsumsi makanan berbasis nabati. Berarti, konsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Namun, tidak seperti diet nabati yang ketat, diet ini tetap memperbolehkan menikmati daging atau produk hewani lainnya dalam jumlah sedang.
Dengan lebih fokus terhadap makanan nabati, kamu secara alami mengurangi asupan lemak berkalori tinggi yang sebenarnya tidak sehat.
Diet fleksibel ini juga sering dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu.
5. Diet volumetrik
![]() |
Diet volumetrik juga baik untuk lansia. Para lansia disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah kalori tetapi dalam volume tinggi. Misalnya, mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, atau sup berbahan dasar kaldu.
Makanan dengan kandungan air tinggi ini bisa membantu seseorang merasa kenyang dan puas, tanpa menambah ekstra kalori.
Diet ini bagus untuk manula yang ingin menurunkan berat badan karena kemungkinan mereka bisa makan banyak tanpa takut kelebihan kalori. Asupan makanan yang ringan ini juga mampu mengatasi masalah radang sendi.