5 Tips Konsumsi Ikan dengan Aman Agar Maksimal Khasiatnya

5 Tips Konsumsi Ikan dengan Aman Agar Maksimal Khasiatnya

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 27 Mar 2024 08:00 WIB
5 Tips Konsumsi Ikan dengan Aman Agar Maksimal Khasiatnya
Foto: Getty Images/tc397
Jakarta -

Ikan yang dinilai sebagai makanan sehat sebenarnya tidak sepenuhnya sehat. Ada ancaman kesehatan yang fatal jika salah cara menyajikan dan konsumsi.

Ikan memiliki banyak nutrisi dan mineral secara alami. Berbagai kandungan nutrisi di dalam tubuh ikan begitu bermanfaat untuk kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara tepat.

Tetapi ada efek samping yang ternyata dapat membahayakan kesehatan jika salah mengonsumsi ikan. Selain kandungan vitamin dan mineralnya, sebagian ikan juga mengandung merkuri dan kontaminasi yang berasal dari lingkungan hidupnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Office of Environmental Health Hazard Assessment (OEHHA) menyebut ada caranya tersendiri untuk menghindari efek samping konsumsi ikan yang salah itu. Mulai dari memilih, mengolah, dan mengonsumsinya harus diperhatikan untuk meminimalisir masuknya kontaminan ke dalam tubuh.

Baca juga: Gelar Buka Puasa Bersama, Salt Bae Undang 1000 Anak dan Lansia

ADVERTISEMENT

Berikut ini 5 tips konsumsi ikan dengan sehat menurut OEHHA:

5 Tips Konsumsi Ikan dengan Aman Agar Maksimal KhasiatnyaKetika memilih ikan untuk dikonsumsi, kamu harus cermat dalam menentukan jenis ikan yang hendak dikonsumsi. Foto: Getty Images/tc397

1. Pilih jenis ikan yang tepat

Banyak ikan laut yang ternyata mengandung merkuri di dalam tubuhnya. Merkuri secara alami terdapat pada tanah, air, maupun udara yang bergerak bebas dan menjadi lingkungan hidup ikan.

Ada beberapa jenis yang tergolong sebagai varian dengan rendah merkuri. Ikan dengan kadar merkuri yang rendah ini umumnya berasal dari ikan lokal yang hidup di air tawar baik secara alami maupun melalui penangkaran.

Ikan yang disebut aman dari kadar merkuri yang tinggi misalnya ikan lele, ikan teri, ikan bawaL, dan beberapa ikan air tawar lainnya. Sementara Healthline juga pernah menyebut ikan tuna, barramundi, hingga lobster justru yang paling berisiko terhadap merkuri.

2. Lebih kecil ukurannya lebih baik

Jika ikan dalam bentuk hidangan makanan, rasanya semakin besar akan semakin memuaskan. Faktanya semakin besar ukuran ikan maka risiko dagingnya mengalami pencemaran juga semakin tinggi.

Kontaminasi merkuri dan kontaminan lain akan bertambah seiring ikan bertumbuh besar. Hal ini yang membuat ikan dengan ukuran besar tidak disarankan untuk dikonsumsi sebagai lauk pauk sehari-hari.

Ikan dengan ukuran kecil atau sedang cenderung memiliki kontaminan yang lebih kecil. Sehingga tidak memilih ikan dengan ukuran yang terlalu besar dianggap ampuh oleh ahli kesehatan untuk meminimalisir masuknya partikel kimia di alam yang membahayakan tubuh.

Tips konsumsi ikan lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Hanya konsumsi bagian dagingnya

Bagi sebagian orang seluruh tubuh ikan adalah santapan yang enak. Sebenarnya bagian tubuh ikan yang disarankan hanyalah bagian dagingnya saja.

Sirip, lemak, hingga bagian isi perutnya tidak disarankan untuk dikonsumsi. Walaupun tujuannya adalah untuk membuat saus, kaldu, dan pelengkap makanan lainnya.

Selain sirip, bagian tubuh ikan yang dinilai berisiko tinggi lainnya adalah kantung telur. Telur ikan yang banyak diburu penggemarnya ternyata tidak begitu sehat untuk dikonsumsi.

4. Gunakan teknik memasak yang tepat

5 Tips Konsumsi Ikan dengan Aman Agar Maksimal KhasiatnyaAda beberapa teknik memasak yang ternyata tidak direkomendasikan untuk mengolah ikan. Foto: Getty Images/tc397

Jika masih ragu dengan ikan yang telah dipilih untuk dikonsumsi, ahli kesehatan menyebut ada cara tertentu untuk memasak ikan agar hasilnya lebih aman. Teknik memasak yang digunakan saat mengolah ikan menjadi begitu penting untuk membantu mengeluarkan kandungan kimianya.

Tiga teknik memasak yang disarankan untuk mengolah ikan adalah membakar maupun memanggangnya. Cairan di dalam ikan harus dikeluarkan untuk mengurangi kadar kimia pencemarnya yang tersimpan.

Cairan yang keluar atau bercampur dengan cairan dari ikan juga tidak boleh digunakan karena dikhawatirkan dapat memperluas kontaminasinya. Selain itu hindari untuk menggoreng ikan karena minyak yang panas justru dapat mengikat kontaminasi kimia lebih erat di dalam daging ikan.

5. Pastikan masak hingga matang

Sederhananya, setelah mendapatkan jenis ikan yang baik dan memahami cara memasaknya kamu juga harus memastikan memasaknya hingga matang. Berbeda dengan daging sapi, ikan tidak bisa dimasak dengan tingkat kematangan selain sangat matang.

Ikan harus dimasak dengan suhu sangat panas dan matang sampai ke bagian dalamnya untuk memastikan parasit, cacing, virus, dan bakteri di dalamnya benar-benar mati. Bahkan cara memasak ini juga dianjurkan untuk dilakukan ketika mengolah berbagai seafood lainnya.

Walaupun tak kasat mata, tidak sedikit ikan yang terpapar parasit di lingkungan hidupnya. Jika tidak dimasak dengan matang sempurna efek samping yang timbul akan berupa gangguan pencernaan hingga gangguan kesehatan yang lebih fatal.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Berkah Penjual Ikan Asap di Tuban saat Long Weekend, Raup Cuan Jutaan Rupiah"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads