Wasabi kerap jadi pelengkap sushi yang rasa pedasnya unik. Sensasi bisa menyengat hingga hidung dan kepala. Ternyata wasabi menyimpan manfaat sehat.
Wasabi merupakan pasta berwarna hijau yang biasanya disajikan sebagai pelengkap sushi. Pasta ini bercita rasa pedas dan menyengat. Oleh karenanya, tak semua orang menyukai wasabi ini.
Dilansir dari WebMD (22/11), pasta hijau yang terbuat dari tanaman atau rimpang bernama wasabi ini aslinya hanya diparut. Harga wasabi juga terbilang mahal, karena tanamannya cukup sukit ditanam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar wasabi yang disajikan di restoran-restoran sushi tidak lagi mengandung wasabi asli. Sebaliknya, wasabi itu justru terbuat dari lobak pedas, tepung mustard, maizena, dan pewarna hijau untuk menghadirkan tampilan wasabi asli.
Kandungan nutrisi wasabi
![]() |
Tak hanya memberikan cita rasa pada masakan, tapi wasabi asli juga menyimpan manfaat yang menyehatkan. Dalam 1 sendok teh (6,5 gram) wasabi mengandung 15 kkal, 1 gram lemak, 2 gram karbohidrat, dan 2 gram gula.
Kandungan lainnya ada zat besi, magnesium, fosfor, potasium, dan sodium. Meski kandungan nutrisinya tak begitu tinggi, tapi sering disajikan bersama hidangan bergizi yang berbahan dasar ikan.
Menurunkan risiko anemia
Wasabi diketahui mengandung zat besi yang memberikan manfaat jika dikonsumsi. Bagi penderita anemia, wasabi ini bisa menurunkan risiko terkena anemia.
Anemia sendiri adalah kondisi yang menyebabkan gejala seperti kelelahan, jantung berdebar, dan masalah lain yang berkaitan dengan kadar zat besi dalam darah. Zat besi ini bisa berdampak pada tingkat hemoglobin dalam darah yang bisa mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Menyehatkan pencernaan
Wasabi juga mengandung bahan kimia alami yang dapat membantu dalam merangsang produksi enzim pencernaan. Jika mengonsumsinya akan membuat kesehatan pencernaan dan usus jadi meningkat.
Mengurangi risiko darah tinggi
Pasta hijau yang kerap dikonsumsi bersama sushi ini juga mengandung sedikit potasium. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan kaya potasium dapat berdampak positif pada tekanan darah.
Peserta dalam sebuah studi tentang potasium diketahui mengonsumsi sekitar 4.100 miligram setiap hari. Hasilnya tekanan darah para peserta lebih rendah dibandingkan peserta yang mengonsumsi lebih sedikit.