Hati-Hati! 5 Minyak Ini Bisa Berbahaya Jika Pemakaiannya Tidak Tepat

Atiqa Rana - detikFood
Selasa, 24 Okt 2023 13:30 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/ChamilleWhite
Jakarta -

Minyak membuat masakan matang dan menjadi renyah. Namun, hati-hati penggunaan kurang tepat justru membahayakan kesehatan seperti bahaya penggunaan 5 jenis minyak ini.

Sebagian besar orang masih mengandalkan penggunaan minyak pada masakan. Minyak dianggap sebagai bahan penting dalam mematangkan makanan. Terlebih, jika ingin hasil makanan menjadi renyah, maka diperlukan minyak cukup banyak untuk bisa merendam seluruh masakan.

Minyak yang digunakan oleh banyak orang pun berbeda-beda. Sebagian besar menggunakan minyak berbahan kelapa sawit. Namun, banyak juga mereka beralih ke penggunaan minyak yang dianggap lebih baik dan sehat, seperti minyak Zaitun dan minyak kanola.

Sayangnya, penggunaan minyak tersebut tidak menjamin lebih aman atau tidak. Sebab, alternatif minyak lain juga bisa membahayakan kesehatan tubuh, bahkan lebih parah jika tidak digunakan dengan benar.

Oleh karena itu, perlu diperhatikan penggunaan minyak sehari-hari. Jangan sampai menggunakan 5 minyak ini terlalu berlebihan, karena bisa berbahaya. Merangkum Times of India (23/10), berikut daftarnya.

1. Minyak kelapa sawit

Minyak goreng kelapa sawit bisa berbahaya karena dapat berkontribusi pada penyakit jantung. Foto: Getty Images/iStockphoto

Minyak kelapa sawit atau sering disebut dengan minyak goreng merupakan jenis yang paling sering digunakan untuk memasak. Terlebih, digunakan oleh masyarakat Indonesia yang memang memiliki budaya mengonsumsi makanan olahan yang digoreng.

Minyak sawit dianggap sebagai pilihan tepat karena bisa ditemukan dengan mudah dimana saja. Minyak ini juga dijual dengan harga yang terjangkau.

Minyak sawit memudahkan proses penggorengan karena komposisi asam lemak tak jenuh yang cenderung dapat teroksidasi dengan mudah. Menurut agro.kemenperin.go.id, minyak sawit memiliki rasio seimbang antara asam lemak jenuh dan tak jenuhnya.

Karenanya, ketika makanan digoreng dengan minyak ini, mereka tidak akan langsung gosong. Pasalnya minyak tidak cepat teroksidasi pada saat penggorengan. Hasil masakannya pun punya rasa dan tekstur yang enak.

Terlepas dari keunggulan tersebut, penggunaannya perlu diperhatikan dengan serius. Minyak ini mengandung lemak jenuh, yang jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa berkontribusi pada penyakit jantung.

Para ahli juga memperingati penggunaan minyak sawit terlalu berlebihan karena dampak kesehatannya. Minyak ini mengandung racun yang dapat menyebabkan kanker dan merusak kromosom hingga organ tubuh.

2. Minyak jagung

Minyak jagung juga bisa berbahaya karena tinggi kandungan asam lemak omega-6. Foto: Getty Images/iStockphoto/ChamilleWhite

Karena anggapan minyak sawit berbahaya, sehingga banyak orang beralih ke jenis minyak lain. Salah satunya minyak jagung.

Jenis minyak ini mengandung lemak dan vitamin E yang bermanfaat sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. MInyak jagung dianggap lebih baik karena kaya fitosterol yang dapat menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh.

Menggunakan minyak jagung dalam masakan juga dapat menurunkan risiko serangan jantung.

Sayangnya, minyak jagung tinggi kandungan asam lemak omega-6. Jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan peradangan. Mengonsumsi minyak jagung berlebihan juga dapat menyebabkan berbagai kondisi, mulai dari obesitas, gangguan fungsi otak, deprersi, hingga penyakit jantung, lapor halodoc.com.



Simak Video "Video Ayam Goreng Widuran Pakai Minyak Babi, Walkot Solo Tutup Sementara Resto"

(aqr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork