Bagi yang tak menyukai kopi hitam, biasanya kerap menambahkan krimer pada racikannya. Namun, banyak yang beranggapan kalau krimer bisa menaikkan berat badan.
Racikan kopi yang menyehatkan tubuh memang yang polos tanpa tambahan gula, krimer, dan bahan lainnya. Namun, sebenarnya penambahan bahan lain tak begitu bermasalah jika takarannya tepat.
Kopi yang diracik menggunakan krimer kerap dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Padahal, penambahan krimer pada kopi tak begitu buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari Mind Body Green (13/10), hal ini dibuktikan dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Studi itu menemukan bahwa menambahkan krimer ke dalam kopi tidak secara signifikan terkait perubahan berat badan.
Namun, peneliti menemukan bahwa menambahkan gula ke dalam kopi dikaitkan dengan penambahan berat badan pada beberapa individu. Jadi, hal ini tidak berlaku untuk racikan kopi dan krimer.
Para peneliti mengamati 3 kelompok prospektif besar untuk penelitian ini. Mereka menganalisis data tentang kebiasaan minum kopi dan perubahan berat badan secara bersamaan.
![]() |
Hasilnya adalah rata-rata mereka yang minum kopi berkafein tanpa pemanis dikaitkan dengan sedikit penurunan berat badan selama periode 4 tahun. Kemudian, jika menambahkan 1 sendok teh gula (16 kalori) ke dalam kopi dikaitkan dengan penambahan berat badan ringan sekitar 0,09 kilogram.
Sedangkan, saat menambahkan 1 sendok teh krimer (10 kalori) ke dalam kopi tidak membuat perbedaan berat badan. Begitu juga halnya minum kopi tanpa kafein.
Temuan ini mematahkan anggapan bahwa menambahkan krimer ke dalam kopi secara otomatis menyebabkan penambahan berat badan. Karenanya sangat dihindari. Meskipun para peneliti menemukan bahwa kopi manis sedikit meningkatkan penambahan berat badan, hal tersebut terjadi dalam periode empat tahun.
(yms/odi)