3. Hindari makan daging merah dengan minum es teh
![]() |
Ketika makan steak atau olahan daging enak di rumah maupun restoran, seseorang suka menyeimbanginya dengan minum teh. Mereka kerap memesan es teh segar sebagai penghilang dahaga setelah makan daging.
Namun, minum teh bukan pilihan tepat. Emilia mengungkap di dalam teh terdapat kandungan tanin yang justru membuat zat besi tidak menyerap dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hati-hati dengan tanin. Not good idea makan steak dengan es teh. Tanin dalam teh bikin zat besi tidak menyerap dengan baik. Put it aside," ujarnya kepada detikFood (29/08).
Seseorang tetap bisa minum teh, tetapi harus diberi jeda cukup panjang. Menurut Emilia, teh sebaiknya dikonsumsi paling lambat 45 menit sebelum makan daging. Namun, waktu terbaiknya yaitu 4 jam sebelumnya.
4. Imbangi dengan nutrisi lain
![]() |
Daging merah memang penting untuk meningkatkan asupan zat besi, tetapi Emilia menekankan untuk selalu mendapat asupan gizi seimbang.
Dalam sepiring makanan, pastikan ada buah-buahan, sayuran, karbohidrat, hingga protein. Sayuran dan buah-buahan mengandung vitamin dan mineral penting, sekaligus serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Daging merah menjadi sumber zat besi dan protein yang baik. Sedangkan karbohidrat menjadi sumber energi yang baik bagi tubuh untuk menjalankan fungsi organ.
Emilia mengungkap, "Pastikan mendapat semua dari 4 food group. The best animal product, tapi harus seimbang. Ada sayuran, ada karbohidratnya juga."
5. Cerdas dalam mengonsumsi makanan
Tips terakhir yang dibagikan oleh Emilia yaitu seseorang harus cerdas dalam mengonsumsi makanan. Mulai dari memilih jenis makanan hingga menentukan porsinya.
Bagi sebagian orang, hal ini mungkin sulit dilakukan. Oleh karena itu, Emilia ingin setiap individu mengenal diri mereka terlebih dahulu. Apa yang sebenarnya diinginkan hingga target apa yang ingin dicapai kedepannya.
Jika sudah mengenal diri sendiri, akan lebih mudah menentukan dan membatasi asupan makanan.
"Be a smart eater. Kapan makannya, seberapa banyak makannya. Ketahui siapa kamu dan tahu goalsnya apa," ujar Emilia.
Dalam rangka menjaga tubuh yang sehat, ahli gizi ini pun tidak menyarankan konsumsi suplemen maupun serbuk. Menurutnya, suplemen itu adalah pilihan terakhir. 80% asupan nutrisi harus didapat dari makanan.
"Suplemen itu hanya bisa jadi opsi paling akhir. 80% harus masuk dari makanan. Atau bahkan serbuk atau shake itu juga gak baik. Cobalah untuk konsumsi makanan asli," jelas Emilia.
(aqr/adr)