Protein punya peran penting untuk kesehatan, tapi dalam mengonsumsinya masih banyak orang melakukan kesalahan. Kenali 4 kesalahan umum dalam mengasup protein berikut ini.
Fungsi protein amat banyak, bahkan berperan besar dalam menyusun hampir semua sel tubuh. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Nutrition, Health, and Aging bahkan mengungkap protein mendukung kesehatan fisik dan fungsi normal sehari-hari.
Setiap harinya, seseorang direkomendasikan mengonsumsi 0,8 gram protein per kilogram berat badan. Misal berat badan kamu 50 kg, maka asupan protein yang disarankan adalah 40 gram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mencukupi kebutuhan protein itu, cara konsumsi sumber proteinnya pun harus tepat. Jangan sampai hanya mengandalkan asupan protein tertentu saja atau mengonsumsi terlalu banyak protein dalam sekali waktu.
Mengutip Livestrong (30/8), kenali kesalahan-kesalahan umum dalam mengasup protein dan cara memperbaikinya seperti ini:
1. Kurang konsumsi protein nabati
Protein hewani dan nabati sama-sama dibutuhkan untuk mendukung kesehatan yang maksimal. Tiap jenis protein ini punya keistimewaan. Karenanya lebih baik mengasup keduanya dari pada fokus pada salah satu jenis protein.
Protein nabati, misalnya, mengandung asam amino, serat, vitamin, mineral, hingga antioksidan yang baik bagi tubuh. Mengonsumsi protein nabati juga melengkapi nutrisi yang tidak dapat ditemukan dari konsumsi protein hewani seperti serat dan fitokimia.
Protein nabati bersumber dari biji-bijian, kacang-kacangan, gandum utuh, dan sayuran hijau. Untuk protein hewani, kamu bisa mengandalkan asupan seafood, produk susu rendah lemak, daging unggas, dan telur. Untuk daging merah dan daging olahan, konsumsinya lebih baik dibatasi.
2. Tidak memulai hari dengan konsumsi protein
![]() |
Ahli gizi menyoroti pentingnya mengasup protein saat sarapan. Kehadiran protein pada menu sarapan dapat membantu manajemen berat badan yang lebih baik. Hal ini karena sifat protein yang mampu menekan nafsu makan dan menciptakan rasa kenyang lebih puas. Alhasil kamu jadi terhindar dari makan berlebih.
Ahli gizi Su-Nui Escobar menjelaskan, sarapan tinggi protein dapat menurunkan produksi hormon perangsang rasa lapar dan meningkatkan hormon pencipta rasa kenyang. Untuk ide menu sarapan tinggi protein, kamu bisa mengonsumsi telur orak-arik dengan kacang dan keju atau oatmeal dengan putih telur.
Informasi soal kesalahan dalam mengonsumsi protein masih ada di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video BGN: 60 Persen Anak Tak Pernah Lihat Menu Makanan Bergizi Seimbang"
[Gambas:Video 20detik]