Stop Percaya 5 Mitos Cuci Buah dan Sayuran, Ini Faktanya!

Stop Percaya 5 Mitos Cuci Buah dan Sayuran, Ini Faktanya!

Atiqa Rana - detikFood
Minggu, 27 Agu 2023 08:00 WIB
cuci buah
Foto: shutterstock
Jakarta -

Banyak orang percaya buah dan sayuran perlu dicuci terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Namun, sejumlah mitos terkait hal tersebut sebaiknya jangan dipercaya lagi.

Buah dan sayuran merupakan makanan kaya nutrisi yang bemanfaat bagi tubuh. Namun, makanan sehat ini perlu diolah dengan benar agar nutrisinya tetap terjaga.

Buah dan sayuran mentah seringkali mengandung mikroba yang menyebabkan penyakit bahaya jika dikonsumsi. Buah dan sayuran mungkin mengandung kotoran, kuman, pestisida, yang tidak baik jika masuk ke dalam tubuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, sejumlah orang percaya, buah dan sayuran perlu dicuci terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Hal ini dilakukan untuk membersihkan kotoran dan paparan bakteri yang menempel pada permukaan buah dan sayuran.

Beberapa mitos yang beredar terkait mencuci buah dan sayuran sebenarnya tidak perlu dipercayai lagi. Sebab, banyak informasi salah yang justru membuat buah dan sayuran menurun kualitasnya.

ADVERTISEMENT

Merangkum thedailymeal.com, ini 5 mitos terkait mencuci buah dan sayuran yang tidak perlu dipercaya lagi.

1. Cuci buah dan sayur dengan cairan khusus lebih aman dibandingkan air keran

cuci buahMencuci buah dan sayur dengan cairan khsusu justru berbahaya. Foto: shutterstock

Beberapa orang mungkin berasumsi mencuci buah dengan air keran saja tidak cukup. Mereka akhirnya termakan iklan dengan membeli produk khusus yang mengklaim dapat membersihkan buah dan sayuran sepenuhnya.

Namun, hal ini sebaiknya jangan dipercaya lagi karena produk-produk kemasan umumnya mengandung alkohol, asam, dan bahan yang memiliki sifat antimikroba. Mungkin kandungan tersebut terlihat lebih unggul. Faktanya, Shelley Feist mengungkap, air mengalir sama efektifnya dengan produk kemasan pembersih buah dan sayuran itu.

Air mengalir dapat menghilangkan bakteri atau mikroba secara langsung dari produk. Tidak perlu dicuci menggunakan asam sitrat, cuka, atau sejenisnya.

2. Perlu menggunakan sabun pencuci agar bersih

Cuci buah dan sayurCuci buah dan sayur dengan menggunakan sabun juga tidak baik. Foto: iStock

Mitos menyebutkan buah dan sayuran perlu dicuci menggunakan sabun. Sayangnya, Profesor Jason Bolton mengungkap, sabun umumnya mengandung kimia yang berbeda dan seharusnya tidak ditelan oleh tubuh.

Jika sabun tidak dibilas sampai benar-benar bersih, atau buah dan sayuran memiliki pori lebih besar, sabun bisa menyerap ke dalam buah dan sayuran. Buah dan sayuran itu jika dikonsumsi bisa menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan sehingga menimbulkan masalah lainnya.

Mitos cuci buah dan sayur lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Air hangat lebih baik untuk dalam membersihkan buah dan sayur

Air panas umumnya dianggap lebih baik membersihkan produk daripada air dingin. Sebab, air dengan suhu panas dapat melunturkan kotoran, berkat peningkatan aktivitas molekularnya. Namun, mitos ini tidak sepenuhnya benar.

Air dingin juga berfungsi baik dalam membersihkan kotoran. Ahli gizi Julie Albrecht mengungkap, jika sayuran dingin dibersihkan dengan air panas, perbedaan suhu membuat air dapat berpindah ke dalam produk sekaligus membawa mikroorganisme.

Selain itu, suhu yang harus digunakan untuk membersihkan mikroorganisme pada buah dan sayuran kemungkinan lebih tinggi daripada suhu air hangat biasa.

4. Buah dan sayur perlu direndam agar benar-benar bersih

Cuci buah dan sayurMerendam buah dan sayur juga sebenarnya tidak perlu. Foto: iStock

Banyak orang percaya mitos buah dan sayuran perlu direndam agar benar-benar bersih. Cara ini sebenarnya cocok untuk mereka yang tidak punya waktu banyak. Sementara buah dan sayur direndam, kamu bisa melakukan pekerjaan lain.

Namun, hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan. Merendam buah dan sayuran tidak menjadikannya lebih bersih. Jika buah dan sayur mengandung bakteri dan kuman, mereka tetap akan tinggal di dalam air bersama dengan produk makanan.

Buah dan sayuran yang punya tekstur lebih lunak cukup dibersihkan dengan air keran mengalir, sembari digosok menggunakan tangan atau sikat.

Meskipun begitu, buah dan sayuran tertentu perlu direndam. Jenis buah dan sayuran yang lebih mudah kotor atau memiliki permukaan bergelombang, seperti brokoli, lebih baik direndam dalam air selama beberapa menit.

Namun, setelah direndam, buah dan sayur itu harus dibilas sampai bersih dan digosok secara menyeluruh sambil dialiri dengan air.

5. Buah dan sayur yang dikupas tidak perlu dicuci

Tips cuci buah dan sayurBuah dan sayur yang dikupas juga perlu dicuci terlebih dahulu. Foto: iStock

Beberapa buah dan sayuran memiliki kulit yang perlu dikupas. Mitos mengungkap buah dan sayuran ini tidak perlu dicuci, hanya perlu dihilangkan lapisan kulitnya.

Padahal, setelah dikupas, buah dan sayuran perlu dicuci kembali. Sebab, bakteri, kuman, dan kotoran yang ada di kulit bisa berpindah ke tangan. Bakteri itu bisa ikut berpindah ke makanan lain ketika seseorang tidak sengaja menyentuhnya.

Oleh karena itu, pastikan mencuci buah dan sayuran sampai bersih. Alat pengupas dan pemotongnya juga jangan lupa dibersihkan sebelum dipakai.




(aqr/adr)

Hide Ads