Perkembangan pola diet yang kian unik menimbulkan banyak efek samping berbahaya. Salah satunya diet starvation yang memaksa pelakunya kelaparan demi langsing.
Semakin populer gaya hidup sehat, semakin banyak juga pola diet yang berkembang dan dilakoni pelakunya. Mulai diet yang sehat hingga diet ekstrem dengan klaim menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu singkat.
Salah satunya adalah starvation diet yang seringkali digunakan selebriti Hollywood untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Sayangnya pola diet ini memiliki efek samping yang berbahaya selain manfaatnya menurunkan berat badan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada praktiknya, diet ini disebut memaksa pelakunya untuk menahan lapar. Beberapa efek samping juga telah terjadi pada pelakunya hingga ada yang meninggal dunia.
Baca juga: Terulang Lagi, Pelanggan Tinggalkan Tagihan Makanan Rp 368 Ribu
Berikut ini 5 fakta diet starvation menurut Trifecta Nutrition:
![]() |
1. Arti diet starvation
Diet starvation diambil dari kata 'kelaparan' karena sesuai dengan praktik yang dilakukan. Pola diet yang satu ini secara konsisten membatasi asupan kalori pelakunya jauh dibawah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Karena waktunya yang cepat diet starvation juga dikenal sebagai crash diet. Crash diet banyak dilakukan bagi mereka yang membutuhkan untuk menurunkan berat badan dalam jumlah banyak dengan waktu yang sangat singkat.
Beberapa pelakunya secara ekstrem juga melakukan puasa dalam rentang waktu yang panjang. Sebagian besar ada yang berusaha mengakui diet ini sebagai bagian dari intermittent fasting.
2. Durasi diet
Berbeda dengan diet pada umumnya yang memiliki periode sendiri, diet ini lebih menyesuaikan pada kebutuhan pelakunya. Ada pelaku yang selalu merasa tak puas sehingga memilih untuk menerapkan diet ini dengan waktu yang lebih lama.
Patokan yang digunakan para pelaku diet starvation adalah penurunan kadar lemak pada tubuh. Normalnya dalam hitungan minggu hasil diet starvation sudah bisa terlihat.
Tetapi banyak pelaku yang akhirnya mengalami eating disorder dan menganggap kebiasaan makannya adalah hal normal. Sehingga banyak juga pelaku diet starvation yang melakukannya hingga hitungan tahun.
Fakta starvation diet lainnya ada di halaman berikutnya.
3. Asupan kalori yang minim
Asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak hanya tersimpan dan berdampak terhadap kenaikan berat badan. Kalori dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan fungsi dan metabolisme sebagaimana mestinya.
Setiap individu membutuhkan asupan kalori yang berbeda, secara umum manusia perlu minimal 1.320 kalori untuk membantu organ tubuh berfungsi secara efektif. Tetapi pada pola diet ini batas asupan kalori yang diperbolehkan hanya 1.000 kalori per hari.
Padahal untuk membuat otak manusia tetap bekerja dengan efektif membutuhkan 300 - 500 kalori. Sehingga banyak ahli gizi yang mengkhawatirkan para pelaku diet starvation.
4. Efek dan risiko
![]() |
Memangkas asupan kalori secara ekstrem tentu menimbulkan banyak risiko yang mengkhawatirkan. Salah satunya adalah tubuh akan mengalami penurunan metabolisme dan beberapa organ akan terganggu fungsinya.
Tubuh juga akan mengalami penyesuaian hormon lapar yang seringkali disebut sebagai mode kelaparan. Efek jangka panjang dari melakukan diet ini adalah malnutrisi yang parah.
Secara pola hidup sehari-hari beberapa efek sampingnya juga dapat menyebabkan eating disorder atau gangguan makan. Selain itu, imunitas dan suhu tubuh akan melemah dan terganggu jauh dari batas normalnya.
5. Kasus tragis
Salah satu contoh yang dapat terlihat dari diet starvation ini adalah beberapa selebriti yang hanya makan buah-buahan. Mereka akan menolak untuk makan-makanan padat lain karena takut memasukkan lebih banyak kalori ke dalam tubuhnya.
Buah-buahan yang dinilai sehat memang baik untuk tubuh tetapi jika tidak diimbangi dengan asupan nutrisi pelengkap akan berdampak negatif. Salah satunya seperti yang dilakoni oleh seorang influencer asal Rusia, Zhanna D'Art.
Wanita yang mengaku menjalankan diet vegan ini hanya ingin mengonsumsi buah eksotis dan membuat dirinya kelaparan. Hingga akhirnya wanita ini dilaporkan meninggal dunia tepat pada 26 Juli 2023.
Baca juga: 5 Kafe Keren di Sentul Ini Cocok Untuk 'Me Time' Akhir Pekan