Mitos 3: Alpukat bikin gendut
Alpukat juga umum dikonsumsi saat diet. Namun, ada mitos yang mengatakan kalau mengonsumsi alpukat dapat menaikkan berat badan. Hal ini dikarenakan alpukat mengandung lemak.
Reema Patel mengatakan kalau hal tersebut hanyalah mitos. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa asupan lemak sehat secara teratur (seperti yang ditemukan dalam alpukat) dapat membantu mengatur nafsu makan dan membuat kita kenyang lebih lama.
Patel menganjurkan untuk mendapatkan sumber lemak sehat di setiap makanan, termasuk alpukat. Gabungkan alpukat dengan beberapa protein tanpa lemak, biji-bijian dan sayuran untuk makanan yang seimbang, bergizi, dan mengenyangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mitos 4: Smoothies Buah Rendah Serat dan Nutrisi
![]() |
Smoothies kerap dikonsumsi sebagai minuman diet. Banyak yang mengatakan kalau smoothies mengandung serat dan nutrisi yang rendah.
Namun, Margolis tak menyetujui hal tersebut. Menurutnya, buah memang akan terkena oksidasi saat dihaluskan, tapi membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk mempengaruhi nutrisinya.
Jadi, jika smoothies itu langsung diminum, tak perlu khawatir nutrisinya akan hilang. Kamu bisa memadukan smoothies buah dengan bubuk protein untuk menambah rasa, konsistensi, dan rasa kenyang.
Mitos 5: Tak Boleh Konsumsi Buah Saat Perut Kosong
Mitos lain yang berkaitan dengan buah adalah menyantapnya saat perut kosong. Mitos tersebut juga menyatakan kalau buah dapat membusuk di perut yang berkontribusi pada masalah gas, kembung, dan pencernaan.
Margolis mengatakan, "Membusuk di perut sama sekali tidak benar. Perut kita secara alami mencegah pertumbuhan berlebih karena keasamannya dan sebagian besar mikroorganisme ini tidak memiliki kesempatan."
Jadi, buah dapat dikonsumsi kapanpun. Termasuk mengonsumsi buah saat sarapan dalam kondisi perut yang kosong.
Simak Video "Nyobain Segar-Manisnya Dessert Dari Buah Peach Korea"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)