Diet intermittent fasting belakangan amat populer. Kalau kamu baru mau mencoba untuk pertama kalinya, coba ikuti 6 cara diet intermittent fasting berikut ini.
Diet intermittent fasting digemari karena dianggap fleksibel, mudah, dan memiliki banyak manfaat sehat. Jenis diet ini tak hanya bisa menurunkan berat badan, tapi juga mendukung metabolisme tubuh yang lebih sehat, bahkan dapat memperpanjang usia.
Metode diet ini membolehkan Anda untuk mengonsumsi makanan sehat dengan porsi normal setelah berpuasa selama kurun waktu tertentu. Anda juga dipersilakan untuk mengonsumsi air putih atau minuman bebas kalori lainnya saat sedang berpuasa saat menjalani intermittent fasting.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cara diet ini menawarkan manfaat seperti mengurangi lemak, kesehatan yang lebih baik, dan peningkatan umur panjang.
Berikut adalah beberapa cara melakukan diet intermittent fasting melansir Medical News Today.
1. Puasa 12 jam sehari
Aturan diet ini sederhana, Anda hanya perlu mematuhi puasa 12 jam setiap hari.
Menurut beberapa penelitian, puasa selama 10-16 jam bisa menyebabkan tubuh mengubah simpanan lemaknya menjadi energi, yang melepaskan keton ke dalam aliran darah. Hal inilah yang membuat berat badan mengalami penurunan.
Jenis puasa intermittent ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk pemula. Alasannya karena waktu puasa yang relatif pendek, sebagian besar puasa terjadi saat waktu tidur, dan Anda dapat mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sama setiap hari.
Cara termudah untuk melakukan puasa 12 jam adalah memasukkan periode tidur di waktu puasa.
Misalnya, Anda dapat memilih untuk berpuasa mulai jam 7 malam hingga jam 7 pagi. Karena itu, Anda harus menyelesaikan makan malam sebelum jam 7 malam dan menunggu sampai jam 7 pagi untuk sarapan.
2. Puasa 16 jam
Selain puasa 12 jam, Anda juga bisa menerapkan puasa selama 16 jam sehari dan waktu makan sekitar 8 jam. Metode ini juga memiliki sebutan 16:8 atau diet Leangains.
Selama diet 16:8, laki-laki berpuasa selama 16 jam setiap hari, dan perempuan berpuasa selama 14 jam. Jenis puasa intermittent ini mungkin bermanfaat bagi seseorang yang telah mencoba puasa 12 jam tetapi belum melihat perubahan.
Pada puasa ini, seseorang biasanya tidak lagi makan setelah jam 8 malam. Lalu melewatkan sarapan keesokan harinya, dan baru makan lagi saat pada siang hari.
3. Puasa 2 hari dalam seminggu
Metode diet intermittent ini memiliki sebutan 5:2. Orang yang menerapkan metode ini mengonsumsi makanan sehat dalam porsi standar selama sekitar 5 hari, lalu menurunkan asupan kalori untuk dua hari sisanya.
Selama dua hari menjalankan puasa, biasanya pria hanya dapat mengonsumsi sebanyak 600 kalori, sedangkan wanita hanya 500 kalori.
Biasanya, orang memisahkan hari puasa mereka dalam seminggu. Misalnya, mereka berpuasa pada hari Senin dan Kamis dan makan teratur pada hari lainnya. Harus ada setidaknya 1 hari non-puasa di antara hari-hari puasa.
Ada penelitian terbatas pada diet 5:2, yang juga dikenal sebagai Fast diet. Sebuah studi melibatkan 107 wanita kelebihan berat badan atau obesitas menemukan bahwa membatasi kalori dua kali seminggu dan pembatasan kalori terus menerus keduanya menyebabkan penurunan berat badan yang serupa.
Studi tersebut juga menemukan bahwa diet ini mengurangi kadar insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin di antara peserta.
Simak juga Video 'Apa Itu Diet Intermittent Fasting?':
Cara diet intermitten fasting lainnya bisa dilihat pada halaman berikut ini!
(aqr/adr)