Konsumsi Kentang Goreng Dapat Memicu Depresi, Ini Faktanya

Renyah gurih kentang goreng tak sebanding dengan efek sampingnya. Peneliti dan ahli kesehatan sebut konsumsi kentang goreng dapat memicu depresi. Ini alasannya.

Makanan yang digoreng memiliki tekstur renyah sehingga membuat banyak orang seolah tak bisa berhenti makan. Tetapi penggunaan minyak goreng dalam proses memasaknya selalu diungkapkan memiliki efek negatif.

Kandungan lemak trans dalam minyak goreng dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan fisik maupun mental. Baru-baru ini para peneliti dan ahli kesehatan mengungkapkan fakta tentang konsumsi kentang goreng yang nikmat.

Makanan yang digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat ternyata memiliki efek yang mengkhawatirkan. Konsumsi kentang goreng konon dapat mengganggu kesehatan mental berdasarkan beberapa penelitian.

Konsumsi kentang goreng diungkapkan ahli dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental. Foto: CNN Health

Sekelompok tim peneliti dari Hangzhou, China, menemukan konsumsi kentang goreng berkaitan dengan 12% peningkatan kecemasan dan 7% peningkatan depresi. Pada laporannya dalam CNN Health (24/4/23) penelitian ini dilakukan pada remaja pria dan konsumen kentang goreng dengan usia muda.

Pada jurnal berjudul PNAS juga disebutkan makanan yang digoreng dapat menimbulkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan beberapa efek kesehatan lainnya. Hasilnya disebutkan, "Mengurangi konsumsi makanan yang digoreng penting untuk menjaga kesehatan mental".

Penelitian ini mengamati 140.728 orang selama lebih dari 11 tahun. Sebanyak 8.294 kasus kecemasan dan 12.735 kasus depresi dilaporkan selama durasi pengamatan ini.

Secara khusus para partisipan yang rutin mengonsumsi kentang goreng dilaporkan mengalami peningkatan risiko depresi hingga 2%. Pengamatan ini juga menemukan bahwa konsumsi kentang goreng terbanyak dilakukan oleh anak muda.

Beberapa diantara gangguan kecemasan hingga depresi. Foto: CNN Health

"Partisipan dalam penelitian ini menunjukkan apa yang ingin kami ketahui. Membuktikan bahwa asupan makanan yang digoreng meningkatkan risiko kemasan dan atau depresi yang lebih tinggi," kata dr. David Katz, spesialis pengobatan gaya hidup.

Tetapi sangat disayangkan banyak penderita gangguan kecemasan dan depresi akan mencari comfort food atau makanan yang menyenangkan mereka. Biasanya comfort food ini berupa makanan manis atau gorengan yang renyah dan gurih.

Menurut penelitian lainnya konsumsi makanan yang tidak sehat dan minim nutrisi dapat mengganggu suasana hati dan kesehatan mental seseorang. Penemuan ini semakin melengkapi penelitian yang baru saja dilakukan tersebut.

Banyak ahli yang selalu mengingatkan untuk meminimalisir konsumsi gorengan terutama pada usia muda. Selain untuk menjaga kesehatan tubuh, membatasi asupan gorengan juga dimaksudkan menjaga kesehatan mental.

Video: Bahaya Konsumsi Daging Bersantan yang Dipanaskan Berulang

Video: Bahaya Konsumsi Daging Bersantan yang Dipanaskan Berulang