Sayuran yang dicocol ke saus mustard viral di TikTok. Seorang netizen menyebutkan kalau makanan itu baik untuk diet. Begini fakta yang diungkap oleh ahli!
Mustard biasanya dijadikan saus pendamping untuk menikmati gorengan, karena rasanya asam dan agak pedas. Biasanya dijadikan cocolan untuk kentang goreng, nugget, dan lainnya.
Selain gorengan, seorang netizen menjadikan mustard itu untuk cocolan sayuran. Netizen itu adalah Tiffany Magee yang mengungkapkan kalau dirinya bisa menurunkan berat badan berkat makanan tersebut, seperti dikutip dari Yahoo Life (1/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Momennya menikmati sayuran dengan cocolan mustard itu pertama kali diunggah pada 19 Mei 2023. Sayuran itu adalah menu makan siangnya.
Dalam video yang dibagikan oleh Magee, terlihat ada beberapa jenis sayuran yang dikonsumsi olehnya. Mulai dari wortel, lobak, kembang kol, dan timun.
Semua sayuran itu disiapkan dalam kondisi mentah oleh Magee. Sayuran mentah tersebut kemudian dicocol ke dalam mustard. Tak hanya sayuran, tapi Magee juga menikmati sosis dan potongan buah.
Magee menjelaskan kalau menikmati makanan itu dapat mengurangi peradangan pada tubuhnya. "Ini adalah beberapa makanan yang boleh saya makan untuk meminimalkan peradangan," katanya.
![]() |
Momennya menikmati sayuran dengan cocolan mustard itu ternyata viral di TikTok. Sejak itu, videonya telah ditonton lebih dari 2 juta kali.
Gegara unggahan Magee, tren makan sayuran dan mustard itu dilakukan oleh beberapa orang. Mereka menilai kalau cara Magee menurunkan berat badannya benar terjadi. Ada seorang wanita yang menyebutkan kalau ia berhasil turun berat badan 2,2 kilogram.
Lantas, apakah benar sayuran dengan cocolan mustard sehat untuk diet?
Esther Tambe, seorang ahli nutrisi diet terdaftar ini menyebutkan kalau para pelaku diet yang meniru tren tersebut hanya ingin kurus dengan cepat. "Orang-orang akan melakukan apa saja untuk menjadi kurus," katanya.
O'Malley, ahli diet lainnya menyebutkan kalau makanan tersebut bukan cara yang paling membantu untuk diet sehat. Karena, asupan nutrisi yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda. "Cara ini bukan untuk dinikmati semuanya," lanjut O'Malley.
"Jika melakukan itu untuk mengikuti tren, maka akan melelahkan saja." ujarnya.
(yms/odi)