Minum Kopi Tak Selalu Sebabkan Dehidrasi, Ini Penjelasannya

Ngopi Yuk!

Minum Kopi Tak Selalu Sebabkan Dehidrasi, Ini Penjelasannya

Atiqa Rana - detikFood
Jumat, 07 Jul 2023 07:30 WIB
Rutin Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Apa Benar?
Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Minum kopi sering dikaitkan dengan efek dehidrasi. Meskipun benar adanya, tetapi sebenarnya kopi tidak selalu membuat dehidrasi. Ini penjelasannya.

Banyak orang menikmati kopi karena efeknya yang mampu memberi energi lebih pada tubuh. Kopi juga dikenal dapat meningkatkan konsentrasi serta membuat seseorang lebih fokus saat beraktivitas.

Kenikmatan kopi memang tidak bisa diragukan lagi, tetapi kopi bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan. Salah satu yang sering disebutkan yaitu kopi memicu dehidrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup air. Itu terjadi ketika seseorang kehilangan lebih banyak cairan daripada menerima asupan cairan pada tubuh.

Alasan dehidrasi bisa sangat serius karena tubuh membutuhkan air untuk menjalankan fungsi organ dengan baik. Dehidrasi bisa terjadi bukan karena suatu aktivitas saja, melainkan juga karena makanan atau minuman yang dikonsumsi.

ADVERTISEMENT

Salah satu minuman yang sering dikaitkan dengan dehidrasi adalah kopi. Kopi memang memiliki sifat diuretik. Meskipun begitu, kopi sebenarnya tidak selalu membuat dehidrasi. Sifat diuretik pada kopi juga tidak selalu menjadi faktor pemicu dehidrasi.

Menurut peakstate coffee.com, selama minum minuman diuretik dan masih mengimbanginya dengan air putih, kopi tidak akan membuat dehidrasi. Berikut penjelasannya lebih lanjut.

1. Mengenal kondisi dehidrasi

Asian woman drying sweat in a warm summer dayDehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan cairan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pheelings Media

Dehidrasi merupakan suatu kondisi ketika tubuh kehilangan banyak cairan, sehingga memengaruhi fungsi tubuh.

Tanda dehidrasi antara lain mulut dan bibir kering, urin berwarna kuning gelap, sakit kepala ringan atau pusing, merasa lelah, hingga rasa haus berlebihan.

Penyebab dehidrasi paling umum yaitu kurang minum air putih saat beraktivitas, seperti setelah berolahraga, atau saat cuaca panas di luar.

Kondisi seperti inilah yang menyebabkan tubuh kekurangan lebih banyak cairan dari biasanya. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan hidrasi ekstra.

Namun, dehidrasi juga bisa disebabkan konsumsi makanan atau minuman bersifat diuretik. Menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan dari biasanya.

Salah satu minuman diuretik adalah kopi. Namun, kopi sendiri tidak membuat dehidrasi, selama diminum dalam jumlah normal. Disarankan tidak konsumsi lebih dari lima cangkir biasa atau enam espresso per hari.

Namun, faktor dehidrasi bukan hanya karena jumlah cangkir kopi yang diminum, melainkan juga jenis kopinya. Karena salah satu faktor dehidrasi terbesar adalah kafein.

2. Kafein dan dehidrasi

Sering Lapar Usai Minum Kopi? Ternyata Ini Penyebabnya!Meskipun kafein memberikan dampak baik, tetapi ada juga efek negatifnya. Foto: Ilustrasi iStock

Kafein yang terkandung dalam kopi mendatangkan efek baik bagi tubuh. Kafein bisa membuat tubuh berenergi sepanjang hari. Namun, bagaimana kaitan kafein dengan dehidrasi?

Ketika kafein memasuki tubuh, kafein akan melewati usus dan aliran darah, akhirnya mencapai hati. Hati bertanggung jawab untuk memecah kafein menjadi senyawa lebih kecil yang akan meningkatkan aktivitas otak, kinerja otot, dan semua hal baik.

Namun, kafein pada kopi juga bisa memengaruhi organ lain. Dalam sejumlah kasus, kafein bisa memengaruhi ginjal. Sifat diuretik pada kopi dapat menurunkan fungsi ginjal untuk menyerap air.

Jika terlalu banyak konsumsi kafein, seseorang dapat berisiko terkena batu ginjal dan sakit ginjal kronis.

Alasan kopi tidak selalu sebabkan dehidrasi bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Kopi dan sifat diuretiknya

Rutin Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Apa Benar?Kafein pada kopi disebut memiliki efek diuretik. Namun apakah ini berpengaruh pada dehidrasi tubuh? Foto: Ilustrasi iStock

Penelitian yang diungkap oleh Peak State Coffee menyebutkan kafein memiliki efek diuretik pada ginjal, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan waktu singkat.

Ini disebabkan karena kafein meningkatkan aliran darah ke ginjal, dan pada gilirannya mereka melepaskan lebih banyak cairan melalui urin.

Namun perlu diketahui, efek dehidrasi dan diuretik belum tentu sama. Dehidrasi adalah keadaan tubuh yang terjadi ketika kadar cairan terlalu rendah. Di sisi lain, diuretik adalah sesuatu yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urin.

Sebuah studi tahun 1928 menunjukkan orang yang minum kopi, buang air kecil sekitar 50% lebih banyak daripada yang tidak. Namun, yang mereka ukur adalah efek diuretiknya, bukan kadar cairan dalam tubuh.

Dalam kasus kopi, kafein sebenarnya tidak benar-benar menyebabkan dehidrasi. Jika merasa dehidrasi saat minum kopi, bisa saja bukan kopi penyebab utamanya. Karena kopi sendiri justru menghindrasi, sehingga kadar cairan pada tubuh biasanya merata.

4. Kafein mempengaruhi tubuh orang dengan cara berbeda

Apa Benar Minum Kopi Mengganggu Pertumbuhan? Ini PenjelasannyaKafein pada kopi sebenarnya mempengaruhi setiap orang secara berbeda. Foto: Getty Images/iStockphoto/Schwede-Photodesign

Kafein bisa mempengaruhi kondisi tubuh setiap orang secara berbeda. Itu juga tergantung dari usia dan beberapa faktor lain.

Beberapa orang secara genetik memang sangat sensitif terhadap kafein. Mereka bisa merasakan efeknya, bahkan ketika minum kopi sedikit saja. Jadi perlu diperhatikan reaksi tubuh masing-masing terhadap kafein.

Penting untuk dicatat, tubuh yang sering terkena asupan kopi bisa terbiasa dengan kafein. Penelitian menunjukkan, peminum kopi yang rajin tidak cenderung merasakan efek diuretik yang sama seperti mereka yang baru mengenal atau jarang minum kopi. Pilihlah jenis kopi dengan tingkat kafein normal, untuk menghindari efek yang besar.

5. Jenis kopi dan efeknya pada dehidrasi

Tingkat kafein kopi tergantung dari biji kopi yang dipilih. Misalnya biji Arabika mengandung kafein sekitar 50% lebih sedikit dari biji kopi Robusta.

Dalam satu cangkir reguler kopi yang diseduh dengan cara paling umum, mengandung 70-140 mg kafein (tergantung biji kopi). Menghasilkan nilai kafein rata-rata 95mg pada satu cangkir kopi.

Kopi dengan kafein ini jika diminum 5 gelas per hari masih aman, dan tidak menimbulkan efek dehidrasi yang signifikan.

Sedangkan jenis kopi seperti espresso, yang satu cangkirnya mengandung 63 mg kafein, sebaiknya dikonsumsi dalam batas wajar saja.

Kopi tidak secara langsung menyebabkan dehidrasi. Namun, jika kamu memang sering minum kopi, sebaiknya juga diimbangi dengan minum lebih banyak air putih.




(aqr/adr)

Hide Ads