Jahe kerap dijadikan stok bumbu masakan orang Indonesia, karena sering digunakan. Agar stok jahe tetap segar, ikuti cara menyimpan berikut.
Jahe merupakan rimpang yang kerap digunakan sebagai rempah untuk membumbui masakan. Rimpang beraroma pedas kuat ini juga kerap dijadikan campuran racikan minuman herbal.
Bumbu masakan Indonesia umum menggunakan campuran jahe. Bisa menghasilkan aroma dan rasa pedas yang kuat, bahkan bisa menghilangkan aroma amis pada beberapa masakan seperti jeroan, seafood, dan lainnya.
Oleh karena itu, orang Indonesia terbiasa menyetok jahe. Mulai dari jahe yang segar hingga jahe cincang.
Dilansir dari Food Network dan Real Simple, berikut cara menyimpan jahe agar awet:
1. Jahe Segar
Jahe yang segar umum digunakan untuk masakan, karena aromanya masih kuat. Agar kesegarannya bertahan lebih lama, cara menyimpan jahe juga harus tepat.
Setelah dicuci bersih dan dikeringkan, simpan rimpang jahe dalam wadah makanan yang kedap udara atau kantong plastik tertutup dan taruh dalam kulkas.
Cara menyimpan jahe segar ini akan awet selama satu bulan atau lebih. Ketika kamu melihat ada perubahan warna biru kehijauan, jahe sudah perlu dibuang.
2. Jahe Kupas
Jahe yang telah dikupas ternyata memiliki masa simpan yang lebih pendek. Karena, jahe akan lebih mudah terkena oksigen atau oksidasi.
Kalau ingin jahe kupas tetap segar, bungkus rapat menggunakan plastik. Jahe kupas ini akan bertahan selama 3 minggu dalam kulkas.
Namun, sebelum menggunakannya harus memeriksa kondisi jahe terlebih dahulu. Karena, ditakutkan tumbuh jamur.
Simak Video "Bikin Laper: Sensasi Unik Bebek Goreng Isi Bumbu Jahe"
(yms/odi)