4. Kunyit
Di Indonesia, kunyit hampir selalu ditemukan di setiap dapur-dapur rumahan. Komponen aktif pada kunyit yang bernama kurkumin ternyata tak hanya memberikan warna dan rasa untuk makanan saja.
Pada penelitian di tahun 2015, 1 gram kurkumin per hari terbukti mampu mengatasi gangguan kecemasan pada orang dewasa bahkan mereka yang mengalami obesitas. Hal ini karena kurkumin pada kunyit mampu meningkatkan DHA dan menekan kecemasan pada otak.
5. Teh chamomile
Selama ini teh chamomile hanya dikenal sebagai minuman hangat untuk menenangkan tubuh. Nyatanya teh chamomile memiliki manfaat yang baik untuk antiinflamasi, antibakteri hingga antioksidan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi 1,5 miligram ekstrak chamomile dapat meredakan gejala gangguan kecemasan. Selain itu, teh chamomile yang merupakan bahan herbal membuat ahli merasa lebih aman untuk merekomendasikan dikonsumsi dalam jangka panjang.
![]() |
6. Yogurt
Yogurt memiliki kandungan bakteri sehat bernama Lactobacillus dan Bifidobacteria. Bakteri baik ini berperan sebagai antiinflmasi yang menekan gangguan kecemasan, stres bahkan hingga depresi.
Penelitian yang dilakukan oleh ahli tahun 2015 lalu mengungkapkan bahwa makanan yang difermentasi seperti yogurt dapat mengurangi kecemasan sosial yang banyak dialami anak muda. Bakteri baik yang hidup lebih banyak di dalam usus juga disebutkan mampu membantu memberikan perasaan yang lebih bahagia.
7. Teh hijau
Di dalam segelas teh hijau yang disukai banyak orang ada komponen theanine yang baik untuk mengurangi gejala gangguan mood atau perasaan. Theanine memiliki efek anti kecemasan dan menenangkan yang dapat memicu produksi serotonin dan dopamin.
Penelitian yang dilakukan tahun 2017 silam oleh ahli menemukan bahwa teh hijau dapat merelaksasi dan menenangkan tubuh manusia dengan cara mengonsumsi 200 miligram theanine di dalamnya. Selain itu bagi pelaku diet, teh hijau yang rendah kalori ini juga ampuh membantu penurunan berat badan.
Simak Video "Studi China: Banyak Makan Gorengan Bisa Terkait dengan Depresi"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)