Ladies, Perbesar Payudara Secara Alami dengan Konsumsi 7 Makanan Enak Ini

Memperbesar payudara bisa dilakukan secara alami tanpa melakukan operasi. Cukup mengonsumsi makanan yang mengandung estrogen. Ini daftarnya!

Bagi sebagian wanita, memiliki ukuran payudara yang kecil membuat mereka tak percaya diri. Maka tak heran banyak orang yang rela melakukan implan untuk memperbesar payudara.

Namun, pemasangan implan payudara bisa jadi berisiko. Sebaiknya, memperbesar ukuran payudara secara alami, yakni dengan mengonsumsi makanan yang mengandung estrogen.

Estrogen adalah salah satu hormon yang bertanggung jawab dalam memperbesar ukuran buah dada. Hormon ini disekresikan oleh ovarium dan memainkan peran penting dalam mengatur siklus menstruasi dan mempertahankan ukuran payudara.

Tingkat estrogen yang rendah dapat menyebabkan payudara yang lebih kecil dan kendur. Dilansir dari Stylesat Life (30/11/20) berikut 7 makanan untuk memperbesar payudara secara alami.

1. Kedelai

Kedelai mengandung fitoestrogen yang meniru estrogen alami dalam tubuh wanita. Foto: iStock

Kedelai kaya akan protein yang bagus untuk kesehatan. Selain itu, kedelai juga mengandung fitoestrogen yang meniru estrogen alami dalam tubuh wanita.

Mengonsumsi kedelai dan produk olahannya seperti susu kedelai, tempe dan tahu dalam jumlah sedang bisa memperbesar payudara. Kedelai mengandung isoflavon dalam jumlah yang tinggi.

Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi kedelai secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker payudara, karena kelebihan estrogen.

Baca Juga: Marshanda Hidup Sehat, Minum Jus Hijau dan Bikin Susu Almond Sendiri

2. Pepaya

Makan pepaya juga bisa membantu memperbesar payudara secara alami. Dibandingkan dengan pepaya matang, pepaya mentah lebih banyak mengandung fitoestrogen.

Peneliti menemukan banyak orang yang mengalami pertumbuhan ukuran payudara setelah mereka rutin mengonsumsi milkshake yang dibuat dari pepaya mentah dan susu.

Namun perlu diperhatikan juga bahwa pepaya mentah mengandung papain dalam jumlah yang tinggi. Hal itu dapat menyebabkan reaksi alergi dan keguguran. Ini bisa dikonsultasikan ke dokter.