Kamu Harus Tahu! 5 Pola Makan Ini Bikin Berat Badan Susah Turun

Jangan asal diet, pahami beberapa pola makan sehat. Ada beberapa pola makan yang populer disebut bisa menurunkan berat badan, padahal faktanya justru sebaliknya.

Gambaran kata 'diet' bagi sebagian orang adalah mengurangi makanan untuk bisa menurunkan berat badan. Mungkin itu benar, tetapi perlu dipahami jenis makanan apa dan nutrisi di dalamnya.

Sebab selama ini ramai berseliweran pola makan yang disebut-sebut sehat karena bisa membantu menurunkan berat badan, tapi kenyataannya justru menyulitkan untuk menurunkan berat badan.

Bahkan ada yang berpotensi menambah berat badan. Karenanya sebelum diet, sebaiknya pahami dulu pola makan sehat yang dibutuhkan oleh tubuh. Atau bisa juga berkonsultasi dengan ahli gizi.

Berikut 5 pola makan yang ternyata bikin susah turun berat badan:

1. Makan Terlalu Sedikit

Hati-hati, makan terlalu sedikit bisa jadi bumerang Foto: iStock

Orang beranggapan makan terlalu banyak bisa menjadi faktor bertambahnya berat badan, karenanya banyak orang yang memilih untuk makan dengan porsi sedikit bahkan ada yang kelewat sedikit.

Hati-hati, makan terlalu sedikit bisa jadi bumerang. Mungkin makan terlalu sedikit tidak kana menyebabkan kenaikan berat badan, tapi bisa berpotensi tubuh merasa lebih tidak terkendali.

Menurut ahli gizi, Lisa Moskovitz makan terlalu sedikit bisa membuat perut cepat lapar, sehingga mendorong kamu untuk ngemil makanan yang tidak sehat. Sebaiknya makan secukupnya.

Baca Juga: Hati-hati! 6 Kesalahan Saat Sarapan Ini Bisa Gagalkan Diet

2. Makan Banyak Smoothie

Smoothie sering jadi menu diet banyak orang karena terbuat dari sayuran dan buah. Karenanya smoothie dipercaya dapat menurunkan berat badan, padahal faktanya belum tentu.

Sebab tak sedikit orang yang membuat smoothie dengan campuran gula tambahan, selai kacang dan granola. Campuran tersebut dapat menambahkan jumlah kalori dalam smoothie tersebut.

"Perhatian topping, jangan pakai granola. Mungkin bisa pakai bijichia dan kelapa untuk mengurangi gula lebih banyak lagi," ujar ahli gizi Shapiro.

3. Bebas Gluten Lebih Sehat

Makanan yang bebas gluten bisa menyebabkan makan lebih banyak makanan olahan. Foto: iStock

Tak sedikit juga yang beranggapan bahwa mengonsumsi makanan yang bebas gluten akan lebih sehat. Faktanya, makanan yang bebas gluten bisa menyebabkan makan lebih banyak makanan olahan.

Dikutip dari Eat This not That, makanan bebas gluten biasanya mengandung lebih banyak kalori daripada produk gandum biasa. Banyak yang percaya bahwa bebas gluten sama dengan rendah karbohidrat.

"Itu tidak benar. Jika ingin bebas gluten, jangan makan makanan pengganti seperti roti, kue, kue kering dan keripik. Makanlah makanan utuh seperti kentang, kacang dan biji-bijian," lanjut Shapiro.

Baca Juga: Ini 8 Kesalahan Diet yang Membuat Berat Badan Tak Turun-Turun (2)

4. Menjalani Diet Rendah Karbohidrat

Ramai yang menyebutkan bahwa karbohidrat jadi salah satu penyebab kenaikan berat badan. Karenanya para pelaku diet menjalani pola makan rendah karbohidrat.

Padahal karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh. Mungkin bisa saja diet rendah karbohidrat bisa menurunkan berat air, karena karbohidrat menahan air di jaringan.

"Tapi itu tidak akan lama, karena sesungguhnya tubuh sangat membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi,"tuturnya.

5. Menghindari Lemak sama Sekali

Lemak sehat bisa kamu dapatkan dari minyak zaitun atau ikan salmon Foto: iStock

Selain karbohidrat, lemak juga sering disebut-sebut sebagai penyebab naik berat badan. Maka tak heran banyak pelaku diet yang menghindari makanan yang mengandung lemak.

Tipsnya adalah, kamu mengonsumsi lemak sehat dan meninggalkan lemak jahat. Lemak sehat bisa kamu dapatkan dari minyak zaitun atau ikan salmon yang baik untuk menurunkan berat badan.

"Kuncinya adalah memasukkan lemak sehat dalam porsi yang wajar. Jadikan kacang sebagai camilan. Kamu juga bisa pakai minyak zaitun sebagai dressing salad," ujar Dr. Young.

Baca Juga: Duh! 5 Kesalahan Diet Ini Bikin Berat Badan Justru Makin Naik