Jahe dan cabai menjadi bumbu yang sering dipakai dalam berbagai hidangan. Mampu menimbulkan rasa hangat dan pedas, konsumsi keduanya ternyata berkhasiat untuk tubuh.
Jahe dan cabai seolah menjadi rempah utama dalam berbagai olahan makanan khas Indonesia. Jahe yang dapat menghilangkan amis serta cabai yang memberikan rasa pedas tentu sangat dibutuhkan di setiap dapur.
Ternyata jahe dan cabai yang dicampurkan dalam makanan dan dikonsumsi setiap hari dapat memberikan khasiat bagi tubuh. Bahkan ketika kedua bumbu ini dipadukan, konon dapat menambah efektivitas manfaatnya untuk kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa disadari, jahe dan cabai bisa mengatasi keluhan yang ringan hingga mencegah penyakit serius. Mulai dari membantu menurunkan berat badan hingga mencegah perkembangan sel kanker di dalam tubuh bisa didapatkan dengan konsumsi jahe dan cabai.
Berikut ini 5 manfaat konsumsi jahe dan cabai menurut Food News (10/6):
![]() |
1. Menurunkan berat badan
Menurut data yang telah dikumpulkan dari penelitian baik pada manusia maupun hewan, konsumsi jahe mampu membantu menurunkan berat badan. Pada penelitian yang dilakukan tahun 2016 ini 80 wanita menjadi partisipan aktif untuk membuktikan manfaat jahe dan cabai untuk menurunkan berat badan.
Ternyata tidak hanya berat badan, tetapi kadar insulin yang tinggi juga ikut terkontrol setelah secara rutin diberi asupan cabai dan jahe. Tinggi kadar insulin dalam darah ini juga diungkapkan menjadi faktor obesitas yang dialami para partisipan.
Pada penelitian tersebut, partisipan diberi asupan cabai dan jahe sebanyak 2 gram per hari selama 12 minggu berturut-turut. Menurut pengamatan literatur yang dilakukan pada 209 suplemen berupa jahe dan cabai bubuk ini secara signifikan memang dapat menurunkan berat badan dan mengatasi obesitas.
2. Mencegah perkembangan tumor
Sebuah penelitian berhasil menunjukkan manfaat komponen 6-gingerol pada jahe dan capsaicin pada cabai. Keduanya jika dikonsumsi bersamaan terbukti meningkat efektivitasnya untuk mengatasi tumor hingga kanker.
Hal ini lantaran 6-gingerol yang menyatu dengan capsaicin secara kuat menahan dan mencegah perkembangan sel-sel tumor di dalam tubuh. Penelitian ini dilakukan oleh para ahli dengan pengamatan pada beberapa tikus yang mengalami kanker paru-paru.
Kelompok tikus yang diberikan jahe dan cabai secara bersamaan ditemukan mengalami perkembangan kanker yang paling lambat dibandingkan dengan yang hanya menerima asupan jahe atau cabai saja. Keduanya dikatakan memiliki efektivitas yang tinggi karena secara langsung menahan sel-sel tubuh bukan hanya melawan sel kankernya saja.
Manfaat konsumsi jahe dan cabai lainnya bisa dilihat pada halaman berikutnya.
3. Mengatasi mual
Pada beberapa kondisi, jahe dan cabai bahkan dimanfaatkan oleh tenaga medis untuk mencegah mual dan muntah pada pasien dengan kondisi tertentu. Misalnya pasca operasi atau bahkan setelah melakukan kemoterapi.
Menurut sebuah penelitian, jahe menjadi salah satu bahan yang paling efektif untuk mengatasi mual pada saat kehamilan. Pengamatan terhadap lebih dari 12 penelitian menunjukkan bahwa 1.278 wanita hamil berhasil mengalami penurunan gejala mual setelah mengonsumsi jahe sebanyak 1,1 gram hingga 1,5 gram per hari.
Tetapi agar tidak menimbulkan dampak negatif, konsumsi jahe juga disarankan untuk dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter yang bertanggung jawab. Ada beberapa kondisi yang justru disarankan untuk menghindari konsumsi jahe dan cabe misalnya seperti pada masa kehamilan yang mendekati kelahiran.
4. Meringankan nyeri sendi
![]() |
Nyeri sendi kerap dialami orang dewasa yang memasuki masa lanjut usia. Menurut sebuah pengamatan penelitian, orang-orang yang terbiasa mengobati nyeri sendinya dengan jahe justru mengalami hasil yang lebih positif.
Rasa kaku dan nyeri pada bagian persendian diakui berkurang dan semakin membaik setelah mengonsumsi jahe dan cabai. Hanya saja ada rasa akhir dari jahe yang juga tidak sedikit dikeluhkan karena terlalu kuat dan menempel pada mulut.
Dalam penelitian ini para partisipan diberikan 1,5 gram jahe setiap hari selama 3 hingga 2 minggu. Hasilnya keluhan nyeri sendi yang banyak dialami pada bagian lutut terasa lebih ringan dan jauh membaik dibandingkan sebelumnya.
5. Mencegah Alzheimer
Alzheimer salah satu pemicunya adalah penuaan yang terjadi pada tubuh seseorang. Stres oksidatif dan inflamasi yang terjadi di dalam tubuh menjadi pemicu penuaan yang lebih cepat termasuk penuaan sel-sel otak yang berujung membuat banyak orang yang menderita Alzheimer.
Menurut penelitian yang dilakukan pada hewan, konsumsi jahe ternyata memang dapat membantu mengatasi inflamasi yang terjadi di dalam otak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat meningkatkan fungsi otak secara langsung.
Menurut sebuah penelitian terhadap wanita dewasa di tahun 2012, konsumsi jahe terbukti ampuh untuk meningkatkan waktu reaksi dan fungsi memori bahkan pada orang dewasa. Tetapi untuk sementara waktu, pembuktian manfaat jahe dan cabai untuk meningkatkan fungsi otak telah terbukti pada beberapa jenis hewan.
(dfl/adr)