Saat bulan puasa, pelaku diet perlu berstrategi. Ada sejumlah tips menu diet saat puasa dari dr. Dion Haryadi yang bisa dijadikan panduan. Ikuti yuk!
Tak ada salahnya melanjutkan program diet atau penurunan berat badan saat bulan puasa, namun pastikan kamu melakukannya dengan cara yang sehat dan benar. Jangan sampai malah membuahkan hasil negatif!
Misalnya berat badan yang harusnya turun, ternyata malah naik karena kebiasaan makan dengan prinsip 'balas dendam' saat buka puasa. Lalu waspadai juga kondisi kesehatan yang menurun karena kamu terlalu ketat membatasi asupan kalori.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supaya kondisi-kondisi di atas tidak terjadi, dr. Dion Haryadi yang aktif berbagi ilmu kesehatan di media sosialnya memberikan tips. Lewat Instagram (3/4/2022), ia membagikan cara mengatur menu makan selama satu hari saat puasa.
Ini dia tips menu diet saat puasa ala dr. Dion:
1. Cara penuhi kebutuhan 2.000 dan 1.500 kkal
Kebutuhan kalori setiap orang berbeda saat diet, namun biasanya berkisar pada angka 2.000 atau 1.500 kcal. Kebutuhan kalori ini bisa dibagi ke dalam sejumlah waktu makan saat puasa.
Untuk 2.000 kkal bisa ikuti panduan asupan berikut:
Takjil: 300 kcal
Berbuka: 700 kcal
Snack malam: 300 kcal
Sahur: 700 kcal
Untuk 1.500 kcal bisa ikuti panduan asupan berikut:
Takjil: 200 kcal
Berbuka: 600 kcal
Snack malam: 200 kcal
Sahur: 500 kcal
dr. Dion menekankan asupan makanan paling banyak pada waktu sahur dan buka puasa karena keduanya adalah waktu makan utama. "Jika kamu tidak bisa makan terlalu banyak saat berbuka, jangan dipaksakan. Berikan jatah kalori lebih banyak untuk waktu makan lainnya," kata dokter yang berdomisili di Batam ini.
2. Menu takjil
![]() |
Membicarakan menu diet saat puasa tak bisa meninggalkan menu takjil. Biasanya orang-orang memilih makanan manis dan berkalori tinggi saat buka puasa, padahal kebiasaan ini tidak baik.
dr. Dion merekomendasikan batalkan puasa dengan air mineral, lalu diikuti makanan ringan. Pilihannya kurma atau buah seperti semangka, pepaya, dan melon. Buah-buahan ini mengandung gula alami yang bisa meningkatkan kara gula darah yang sempat drop setelah puasa.
dr. Dion juga menyarankan untuk konsumsi protein sebagai menu takjil, terutama untuk kamu yang tidak akan segera makan besar. "Whey Protein jadi pilihan tepat," ujarnya.
3. Menu buka puasa
Seperti diketahui, protein adalah zat gizi yang sangat disarankan konsumsinya untuk pelaku diet. Saat berbuka puasa pun, fokus penuhi kebutuhan protein lebih dulu. "Baru diikuti dengan sayuran dan terakhir, karbohidrat kompleks secukupnya," kata dr. Dion.
Ia merekomendasikan makan daging ayam, daging ikan, telur, tahu, dan tempe. Sesekali mengonsumsi daging merah juga tak mengapa. "Gunakan minyak secukupnya, terutama saat sedang menumis protein dan sayuran," katanya.
Untuk karbohidrat, bisa tetap makan nasi putih. Hanya saja kalau kamu mau menambah asupan serat, bisa menggantinya dengan nasi merah.
Intip lagi tips seputar menu diet puasa di halaman selanjutnya.
4. Snack malam
![]() |
dr. Dion juga mengungkap pilihan snack malam sebagai rangkaian menu diet saat puasa. Pilihlah menu yang lebih mudah dicerna mengingat kamu bakal tidur setelahnya.
dr. Dion mengatakan, "Snack pilihan saya adalah susu atau yogurt. Selain lebih mudah dicerna juga bisa membantu memenuhi asupan protein harian saya."
Lalu supaya lebih enak, kombinasikan susu dan yogurt dengan buah, kacang-kacangan, atau oatmeal. Penambahan bahan ini juga bantu memenuhi kebutuhan serat harian.
5. Sahur
Saat diet, tidak dianjurkan untuk melewatkan sahur karena pada waktu makan inilah tubuh diberi 'bahan bakar'. Menu sahur juga sebaiknya fokus pada asupan protein, sayur, dan karbohidrat kompleks.
dr. Dion mengatakan, "Dengan menu yang lebih seimbang seperti ini, maka indeks glikemiknya juga akan menjadi rendah-sedang. Hal ini lebih berguna supaya kadar gula darah kita lebih stabil dan rasa lapar lebih terjaga."
6. Status hidrasi
![]() |
Terakhir, menu diet saat puasa juga termasuk mencukupi kebutuhan hidrasi tubuh. Kebutuhan cairan dewasa sehat kurang lebih 2.500 cc setiap harinya. Meski begitu, menurut dr. Dion, jumlah ini bisa berbeda tergantung aktivitas fisik, berat badan, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
"Sesuaikan asupan cairan dengan warna urin. Targetkan warna urin yang bening untuk memastikan status hidrasimu baik. Ingat bahwa kebutuhan cairan juga bisa kamu penuhi dari makanan-makanan berkuah, buah, dan susu," tutup dr. Dion.
(adr/odi)