Rekayasa Genetik pada Buah dan Sayur dalam Pandangan Islam dan Medis

Rekayasa Genetik pada Buah dan Sayur dalam Pandangan Islam dan Medis

Riska Fitria - detikFood
Selasa, 08 Mar 2022 05:00 WIB
Buah rekayasa genetik
Foto: iStock
Jakarta -

Rekayasa genetika pada tanaman buah sering kali menghasilkan buah-buahan tanpa biji. Apakah ini aman dikonsumsi dan bagaimana pandangan dalam Islam?

Rekayasa genetik atau modifikasi genetika adalah manipulasi langsung gen suatu organisme menggunakan bioteknologi. Hal ini ditujukan untuk mengubah susunan genetik dari sel.

Rekayasa genetik banyak dipakai oleh para petani ketika menanam buah dan sayur. Semakin berkembangnya teknologi pertanian membuat para ilmuwan terus menciptakan hasil pangan yang unik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari rekayasa genetik tersebut menghasilkan buah dan sayuran unik. Mulai dari warna, bentuk hingga rasanya sangat berbeda dari yang aslinya. Misalnya buah tanpa biji, nanas pink, anggur pelangi dan lainnya.

Lantas apakah buah dan sayuran hasil rekayasa genetika aman untuk dikonsumsi? Dan bagaimana rekayasa genetika dalam pandangan Islam?.

ADVERTISEMENT

1. Manfaat Rekayasa Genetik

Buah rekayasa genetikRekayasa genetik diharapkan dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia Foto: iStock

Banyak petani yang melakukan rekayasa genetik ketika menanam buah dan sayur. Penerapan ini diharapkan dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Misalnya menyediakan kebutuhan pangan masa depan dengan kualitas yang lebih baik. Rekayasa genetik juga dijadikan alternatif sumber energi yang dapat diperbarui.

Seperti pengguna biomassa dan biofuel yang bisa menggantikan sumber energi konvensional. Selain itu, perawatan kesehatannya juga lebih baik, yakni menggunakan obat-obatan yang lebih efektif.

Sementara itu, efisiensi pertanian juga lebih baik, terutama pengguna pestisida kimia yang relatif lebih sedikit dari biasanya.

Baca Juga: Hukum Makan di Rumah Duka dalam Ajaran Islam

2. Kelebihan dan Kekurangan Rekayasa Genetik

Buah rekayasa genetikBuah rekayasa genetik memiliki kelebihan dan kekurangan Foto: iStock

Rekayasa genetik memiliki beberapa kelebihan. Kelebihannya ini berkaitan dengan hasil yang didapat dari tanaman setelah dilakukan rekayasa genetika.

Kelebihannya adalah hasil rekayasa genetik umumnya lebih tahan lama terhadap hama. Selain itu, juga dapat meningkatkan hasil panen.

Namun, rekayasa genetik juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut berkaitan dengan kesehatan dan efek samping.

Misalnya mengganggu keseimbangan ekosistem karena didominasiGMO atas spesies alami. Biasanya akan timbul gangguan kesehatan seperti alergi.

3. Hasil Panen Rekayasa Genetik Apakah Aman Dikonsumsi?

Buah rekayasa genetikBuah rekayasa genetik salah satu contohnya adalah buah tanpa biji Foto: iStock

Rekayasa genetik ini pernah dibahas oleh dr Zaidul Akbar melalui channel YouTubenya. Menurutnya, buah dan sayuran hasil rekayasa genetik berbahaya dikonsumsi.

"Kala rekayasa genetik itu gak bagus, bahaya. Jadi, kalau bapak-ibu ketemu sama buah yang tanpa biji jangan dimakan. Kalau dulunya ada bijinya lalu dibuat gak ada biji jangan dimakan," tuturnya.

Menurut dr Zaidul Akbar, buah dari rekayasa genetik dapat berpengaruh kepada gen seseorang yang mengonsumsinya. Sebab itu tidak lagi alami, melainkan hasil percobaan laboratorium.

"Semangka kalau mau naname kan harus pakai biji. Nah, kalau gak ada biji nanamnya gimana? ya di lab. Bibitnya itu ditanam di lab dengan rekayasa genetik," tuturnya.

Baca Juga: Hukum Makan di Warung Bayar Belakangan dalam Islam

4. Rekayasa Genetik dalam Pandangan Islam

Buah rekayasa genetikBuah rekayasa genetik hukumnya mubah asalkan bisa memberikan manfaat Foto: iStock

Pada 2013 Majelis Ulama Indonesia pernah mengkaji hal ini. Hasilnya disebutkan bahwa gen atau DNA adalah substansi pembawa sifat menurun dari sel ke sel dan generasi ke generasi.

Semua itu terletak dalam kromosom yang memiliki sifat antara lain sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom. Lantas bagaimana hal ini dalam Fatwa MUI?.

Menurut Fatwa MUI, melakukan rekayasa genetika dengan mengubah dan merekayasa sel kromosom terhadap tumbuhan, hewan dan mikroba hukumnya mubah atau diperbolehkan.

Namun, perlu memperhatikan beberapa persyaratan yang diberikan oleh MUI. Misalnya tujuannya dilakukan rekayasa genetika untuk memberikan manfaat dan kebaikan serta tidak menimbulkan mudharat dan bertentangan dengan kaidah agama.

Baca Juga: Doyan Kepiting? Ini Hukum Makan Kepiting Menurut Mazhab Ulama

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)

Hide Ads