Pesta barbeque (BBQ) menghadirkan banyak olahan makanan yang dibakar. Apakah konsumsi makanan yang dibakar picu kanker? Begini kata ahli.
Saat pesta BBQ, berbagai bahan makanan dipanggang atau dibakar. Mulai dari daging sapi, ayam, sosis, seafood, bakso, jagung, dan sayuran lainnya.
Ada beragam tingkat kematangan yang disukai orang saat menyantap BBQ. Ada yang suka tak terlalu matang, matang sempurna, dan ada juga yang suka agak gosong, termasuk pada sayuran yang dilahapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi yang suka makanan bakaran, mereka menganggap tekstur juicy dan aroma makanan yang 'smoky' begitu lezat. Namun dari sisi kesehatan, adakah bahaya mengonsumsi makanan yang dibakar? Apakah benar makan menu bakar-bakaran memicu kanker?
Mengutip Times of India (20/12/21), makanan yang dibakar hingga gosong atau hangus mengandung komponen akrilamida dalam jumlah tinggi. Akrilamida biasanya ditemukan ketika makanan bertepung (starchy foods) dimasak pada suhu tinggi dan dalam waktu yang lama.
![]() |
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Cancer Research UK menemukan konsumsi makanan bertepung yang gosong bisa meningkatkan risiko kanker. Makanan bertepung antara lain kentang, roti, jagung, nasi, dan biji-bijian lainnya.
Penelitian itu mengungkap bukan akrilamida yang menjadi penyebab utama pemicu kanker dari konsumsi makanan, melainkan jenis makanan yang dikonsumsi. Para ahli kesehatan menyarankan hindari konsumsi makanan tinggi gula, garam, lemak, dan makanan olahan.
Baca Juga: Hobi Goreng Buah, Youtuber Ini Sebut Durian Gosong Rasanya Enak
Dalam kaitannya dengan pesta BBQ, secara khusus DR. Inge Permadhi, SpGK (14/2/2019) menjelaskan pada detikfood soal konsumsi makanan gosong. Ia menjelaskan makanan gosong yang didapat dari proses pembakaran makanan menghasilkan senyawa karsinogenik.
![]() |
Senyawa inilah yang dianggap sebagai salah satu penyebab timbulnya sel kanker. Senyawa karsinogenik muncul setelah kandungan protein dalam bahan makanan bereaksi dengan paparan panas berlebih.
Senyawa karsinogenik yang sifatnya racun ini terbentuk ketika suhu pembakaran mencapai 100 derajat Celcius dan semakin berbahaya saat suhu mencapai 300 derajat Celcius. Karsinogenik inilah yang berpotensi meningkatkan risiko kanker.
Jika dibiarkan terus menerus, kebiasaan mengasup karsinogenik bisa memicu kanker. "Jangka waktunya sangat lama ya bisa tahunan atau puluhan tahun," lanjut Dr. Inge.
Baca Juga: Makanan yang Dibakar Bisa Sebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?
(adr/odi)