Untuk melunturkan lemak bisa dilakukan dengan diet. Seperti mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi secara rutin. Berikut penjelasannya!
Pola hidup sehat menjadi salah satu kunci kalau ingin memiliki tubuh langsing. Ada beragam jenis diet yang bisa kamu pilih dan sesuaikan dengan tubuh, agar proses diet berjalan lancar.
Salah satu pola makan yang biasa diterapkan dalam diet adalah mengonsumsi makanan berprotein tinggi. Dilansir dari Insider (5/11), makanan berprotein tinggi bisa dikonsumsi secara rutin, bahkan jumlahnya bisa mencapai 4 kali dalam sehari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Hits! Tempat Makan Viral Antre Berjam-jam
![]() |
Dalam sebuah penelitian yang ditampilkan pada Obesity Week 20221, makanan berprotein tinggi ini juga cocok dikonsumsi untuk menurunkan berat badan. Apalagi ketika dikombinasikan dengan pola diet intermitten fasting (puasa).
Para peneliti di Skidmore College New York meneliti 40 orang dewasa yang mengalami obesitas dalam kurun waktu menurunkan berat badan selama 8 minggu. Setengah dari peserta menjalani diet di mana mereka mengonsumsi makanan berprotein tinggi sebanyak 25-35 gram dalam 4 kali sehari.
Makanan berprotein tinggi itu sudah termasuk suplemen protein seperti snack bar dan shake. Para peserta juga menyiapkan makanan berprotein tinggi sendiri, seperti ayam, ikan, telur, yogurt Greek, buncis, quino, dan tahu.
![]() |
Baca Juga: 20 Bakmi Babi Paling Endes Ada di Tempat Ini
Selain mengonsumsi makanan berprotein tinggi, mereka juga berpuasa sekali atau dua kali seminggu selama 4 minggu pertama dan sekali seminggu sleama sisa penelitian.
Sisa peserta lainnya mengikuti diet jantung sehat yang menfokuskan untuk memotong jumlah kalori makanan. Rata-rata dalam sehari hanya 1.200 - 1.500 kcal, termasuk 20-30 gram serat, dan membatasi asupan lemak mereka hinga di bawah 35% dari kalori harian.
Hasil dari penelitian ini, kelompok yang menjalani diet makanan berprotein tinggi dan puasa lebih menunjukkan kehilangan berat badan secara signifikan. Mereka juga kehilangan lebih banyak lemak tubuh, rata-rata sekitar 6% dari total massa lemak, dibandingkan dengan peserta yang hanya fokus mengurangi kalori.
Baca Juga: Meski dari Kelapa, Air Kelapa dan Santan Punya Khasiat Sehat yang Berbeda
(yms/yms)