Pola diet semakin berkembang dan beragam. Kalau kamu menginginkan pola diet yang punya manfaat lebih untuk kesehatan mental, diet dopamin bisa dicoba. Berikut fakta soal diet dopamin.
Selama ini diet hanya fokus pada asupan makanan untuk mengurangi berat badan. Pelaku diet akan memilih makanan rendah kalori dan menciptakan kondisi defisit kalori yang merupakan kunci sukses penurunan berat badan.
Tapi siapa sangka diet juga bisa punya manfaat lain. Salah satunya membuat perasaan lebih bahagia karena asupan makanan yang tepat. Hal inilah yang jadi prinsip kemunculan diet dopamin.
Dopamine diet atau diet dopamin disebut-sebut tidak hanya bikin langsing, tapi juga bahagia karena meningkatkan kadar hormon dopamin dalam otak. Kuncinya adalah mengasup makanan tinggi protein dan membatasi beberapa asupan makanan yang justru bisa mengganggu dopamin.
Tertarik mengetahui lebih jauh? Berikut 5 fakta soal diet dopamin yang perlu kamu tahu:
1. Apa itu diet dopamin?
Mengutip BBC Good Food (23/9), diet dopamin atau dopamine diet disebut-sebut sebagai pola makan sehat yang tidak hanya bikin langsing, tapi juga suasana hati lebih bahagia. Diet ini bekerja dengan cara meningkatkan 'hormon bahagia' atau dopamin dalam otak. Beberapa tokoh terkenal di Amerika Serikat sudah mencoba diet ini.
Ada banyak versi diet dopamin yang beredar, namun rata-rata melarang konsumsi minuman alkohol, sumber kafein, dan gula olahan. Selain itu, beberapa versi juga merekomendasikan untuk mengurangi dan bahkan membatasi asupan karbohidrat bertepung.
2. Jenis makanan dalam diet dopamin
![]() |
Diet dopamin merekomendasikan berbagai asupan makanan sehat. Beberapa di antaranya adalah produk olahan susu seperti keju, susu, dan yogurt. Lalu untuk dagingnya berupa daging segar seperti daging sapi, ayam, dan kalkun.
Diet dopamin juga menganjurkan konsumsi ikan tinggi omega 3 seperti salmon dan makarel, telur, buah dan sayuran khususnya pisang, kacang seperti almond dan walnut, serta dark chocolate.