Sebentar lagi umat Muslim menjalani ibadah puasa ramadhan. Dari sisi kesehatan, apakah aman menjalani puasa di tengah masa pandemi Covid-19?
Setiap tahun, bulan ramadhan selalu dinantikan umat Muslim. Sebab di bulan istimewa ini mereka bisa memburu pahala sebanyak-banyaknya dari berbagai ibadah yang dilakukan.
Ibadah utama di bulan ramadhan adalah puasa. Selain menambah pahala, menjalani puasa satu bulan penuh juga bagus untuk kesehatan. Sebab tubuh bisa 'beristirahat' sejenak setelah 11 bulan mencerna makanan terus-menerus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayangnya bulan ramadhan tahun ini jatuh di masa pandemi Covid-19. Tak sedikit orang jadi khawatir kalau berpuasa di masa pandemi Covid-19 bisa melemahkan daya tahan tubuh atau membahayakan kesehatan.
![]() |
Dikonfirmasi detikfood (8/4) melalui Instagramnya, dr. Adam Prabata meluruskan anggapan ini. Ia menjelaskan kalau penelitian terbaru justru menyatakan puasa ramadhan terbukti aman untuk dilakukan di era pandemi, bahkan memberi potensi manfaat kesehatan.
Baca Juga: Ramadhan di Tengah Pandemi COVID-19, Ustaz Haikal Hassan Berbagi Takjil
dr. Adam mengutip hasil penelitian Salman Waqar (2021) yang diterbitkan dalam Journal of Global Health. Penelitian itu menyebutkan puasa ramadhan pada saat pandemi tidak meningkatkan angka kematian akibat Covid-19.
Tren kematian akibat Covid-19 juga tidak berbeda antara daerah dengan penduduk Islam yang banyak dan sedikit di Inggris saat periode puasa ramadhan. "Periode dan praktik puasa ramadhan tidak menyebabkan peningkatan angka kematian akibat Covid-19," jelas penelitian tersebut.
Mengutip penelitian (Moghadam, 2021; Abunada, 2020), dr. Adam juga menjelaskan kalau imunitas tubuh justru berpotensi lebih optimal saat melakukan puasa ramadhan.
Efek puasa pada imunitas tubuh adalah penurunan kadar radikal bebas tubuh, regenerasi sel darah putih, dan penurunan sitokin peradangan di darah. Efek-efek ini berpotensi bermanfaat karena Covid-19 dapat menyebabkan peradangan hebat di tubuh.
![]() |
Karenanya umat Muslim yang sehat tetap dianjurkan untuk berpuasa seperti biasa di masa pandemi Covid-19. WHO dan CEBM Oxford mengklaim tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan efek negatif puasa ramadhan terhadap kesehatan bagi orang sehat yang pernah melaksanakannya.
Lalu bagaimana untuk mereka yang positif Covid-19? dr. Adam mengatakan sebaiknya mereka tidak berpuasa dulu. "Kalau yang sudah positif (Covid-19), anjurannya dibatalkan puasanya. Dan baru dilanjutkan setelah dinyatakan sembuh," tulisnya.
Untuk umat Muslim yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 saat berpuasa, dr. Adam mengatakan tidak ada masalah. Asalkan tidak lupa makan yang cukup saat buka puasa dan sahur, serta beristirahat yang cukup juga.
Baca Juga: Cara Aman Menyimpan Masker Saat Mau Makan, Ini Kata Dokter
(adr/odi)