Makan di luar seperti di restoran dikaitkan dengan makanan tinggi kalori dan lemak jenuh. Para ahli menyebut hal itu berkaitan dengan risiko penyakit jantung.
Membeli makanan di luar akan sangat sulit untuk mengetahui dengan pasti kandungan dan komposisi bahan apa saja yang digunakan. Terutama saat mengunjungi restoran-restoran cepat saji atau restoran yang menyediakan makanan dengan menu buffet atau all you can eat.
Sebagian besar restoran akan mengutamakan kelezatan makanan untuk kepuasan konsumen dibandingkan dengan kesehatan makanan yang disajikan. Hal ini membuat beberapa restoran tidak terlalu memperhatikan atau bahkan menambahkan beberapa bahan secara berlebihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi orang yang memiliki masalah kesehatan ini akan sangat berbahaya tentunya. Termasuk bagi yang bertubuh sehat dan bugar, terlalu sering konsumsi makanan yang dibeli diluar dikaitkan oleh para ahli dengan peningkatan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
![]() |
Dilansir dari Times of India (1/4), sebuah penelitian yang baru dilakukan menemukan bahwa makan di luar rumah diasosiasikan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular dan kanker. Penemuan in secara resmi telah dipublikasikan melalui Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics.
Baca juga: Ini 5 Kelebihan Kalau Anda Masak Sendiri di Rumah
Makan malam di luar, misalnya, akan menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan terutama jika dilakukan bersama orang terdekat atau orang tersayang. Tetapi di sisi lain, makan di luar ini juga diasosiasikan dengan beragam permasalahan kesehatan yang juga pernah ditemukan oleh beberapa penelitian sederhana.
Departemen Pertanian Amerika juga pernah mendata bahwa pada tahun 1977-1978 sebanyak 17% orang gemar untuk makan di luar rumah. Jumlah ini kemudian meningkat dua kali lipat pada tahun 2011-2012 menjadi 34%. Pada waktu yang sama, beberapa restoran memang ditemukan semakin meningkat stabil.
![]() |
Menurut beberapa penelitian yang dilakukan, sebagian besar hasilnya menunjukkan bahwa makanan yang berasal dari luar rumah dikatakan jauh dari kata sehat. Makanan yang dibeli dari luar rumah cenderung lebih tinggi karbohidrat, lemak, sodium dan rendah kandungan buah, sayuran, biji utuh serta nutrisi protektif seperti serat dan antioksidan.
"Meskipun masih sangat terbatas, tetapi bukti telah menyatakan bahwa makan di luar dikaitkan dengan peningkatan penyakit kronis, seperti obesitas dan diabetes serta penyakit kronis lainnya," kata Wei Bao selaku asisten profesor pemimpin penelitian.
Analisa ini menggunakan data yang diambil dari 35.084 orang dewasa yang berusia 20 tahun ke atas. Responden diharuskan untuk melaporkan kebiasaan pola makan mereka termasuk frekuensi membeli makanan dari luar rumah.
![]() |
Selama analisa dilakukan pada 291.475 orang data terbaru menunjukkan 2.781 orang telah meninggal. Sebanyak 511 partisipan diketahui meninggal akibat penyakit kardiovaskular dan 638 partisipan meninggal akibat kanker.
"Penemuan kami berasal dari kebangsaan yang luas yang cukup merepresentasikan orang dewasa yang terbiasa mengonsumsi makanan yang dibeli di luar dan secara signifikan dihubungkan dengan peningkatan risiko dan angka kematian," kata Dr. Du selaku penulis utama penelitian tersebut.
Makna dari penelitian tersebut adalah konsumsi makanan yang dibeli dari luar rumah merupakan kebiasaan yang buruk. Sebaiknya, orang-orang mulai memikirkan untuk selalu menyempatkan waktu untuk membuat makanannya sendiri di rumah.
Baca juga: Membuat Makanan Sendiri Lebih Menyehatkan dan Menyenangkan
(dfl/odi)