Perdebatan efek kafein pada ibu hamil masih banyak dibahas. Sebuah penelitian menemukan konsumsi kafein dalam porsi moderat pada wanita hamil bisa sebabkan bayi lahir kecil.
Beberapa orang banyak menikmati kopi karena efek kafein yang ternyata juga bisa sebabkan ketagihan. Mulai dari remaja hingga orang dewasa bahkan tak luput dari kecanduan nikmatnya segelas kopi.
Bahkan, ketika seorang wanita yang telah kecanduan kopi mungkin akan merindukan kopi ketika hamil. Efek konsumsi kafein dan janin pada ibu hamil ini masih selalu menjadi perdebatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian terbaru juga mengungkapkan efek konsumsi kafein harian ibu hamil pada bayi yang dilahirkan. Salah satunya tentang ukuran bayi.
![]() |
Dilansir melalui National Institute of Health (25/3) wanita hamil yang secara rutin mengonsumsi setengah cangkir kopi atau 50 mg kafein per hari memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan ukuran yang lebih kecil. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang telah dilakukan langsung oleh National Institute of Health (NIH) Amerika Serikat.
Baca juga: Wanita Hamil Boleh Minum Kopi? Ini Penjelasannya
Para peneliti menemukan bahwa ibu yang mengonsumsi kafein dibawah 200 miligram per hari atau setara dengan 2 cangkir ini cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi pada janin. Bayi yang lahir dengan ukuran yang lebih kecil akan menempatkan ibu pada risiko obesitas, penyakit jantung dan diabetes lebih tinggi.
"Sampai kami mempelajari lebih lanjut, hasil yang ditemukan menyarankan untuk mengurangi minuman berkafein selama kehamilan," kata Dr. Grantz selaku pemimpin penelitian di National Institute of Child Health.
Pada penelitian yang sebelumnya, ditemukan juga hubungan konsumsi kafein atau risiko terhambatnya pertumbuhan janin. Bagaimana pun, penelitian pada konsumsi kafein harian di bawah 200 miligram selama kehamilan terus menunjukkan hasil yang cukup beragam.
![]() |
Beberapa penelitian menemukan peningkatan risiko untuk berat bayi saat lahir yang lebih ringan dan beberapa lainnya tidak menemukan pengaruhnya sama sekali. Tetapi pada penelitian yang terbaru, penulisnya mencatat bahwa banyak penelitian yang tidak memperhitungkan faktor lain selain ukuran bayi dengan minuman berkafein.
Pada penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health, para peneliti menganalisis data lebih dari 2000 wanita dengan ras dan etnis yang berbeda pada 12 situs klinis. Partisipannya berada pada usia kehamilan 8 hingga 13 minggu.
Pada minggu ke-10 hingga ke-13, partisipan tersebut akan diambil contoh darahnya untuk dianalisa kandungan kafein dan paraxantine. Kandungan ini merupakan kandungan yang diproduksi oleh kafein saat masuk dan dicerna oleh tubuh.
Dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak memiliki kandungan kafein dalam darahnya. Ibu hamil yang mengonsumsi kafein didapatkan melahirkan bayi 84 gram lebih ringan.
Para peneliti mencatatkan bahawa kafein dipercaya dapat berpengaruh pada pembuluh darah yang ada di rahim dan plasenta menuju bayi. Kafein dapat mengurangi pasokan darah pada janin dan memperlambat pertumbuhan.
Hasil serupa juga ditemukan oleh peneliti dan dipercaya bahwa kafein juga berpotensi untuk menciptakan stres hormonal. Para peneliti juga menyimpulkan bahwa penemuan mereka mengatakan konsumsi kafein rata-rata harian juga memiliki hubungannya dengan penurunan pertumbuhan janin.
Baca juga: Konsumsi Kafein Saat Hamil Picu Keguguran dan Bayi Lahir Prematur?
(yms/odi)