Diet rendah karbohidrat kini banyak dipilih untuk menurunkan berat badan dengan cepat, namun waspadai diet ini karena ada bahaya kesehatan di balik diet rendah karbohidrat.
Diet rendah karbohidrat dianggap banyak orang sebagai salah satu pola diet yang sehat. Diet ini juga dianggap efektif karena bisa menurunkan berat badan dengan relatif cepat.
Salah satu jenis diet rendah karbohidrat adalah diet ketogenic yang memiliki banyak penggemar. Para pelaku diet ketogenic memiliki prinsip tidak mengonsumsi atau mengurangi asupan karbohidrat dalam jumlah yang signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dari sisi kesehatan, ternyata diet rendah karbohidrat yang berkepanjangan tidak begitu dianjurkan oleh para ahli. Para ahli bahkan menjelaskan beberapa efek yang bisa ditimbulkan dari diet rendah karbohidrat.
Berikut hal-hal yang akan terjadi pada tubuh akibat kekurangan karbohidrat. Informasinya dirangkum Byrdie (18/2):
1. Muncul Gejala Flu 'Rendah Karbohidrat'
![]() |
Juliana Shalek, seorang ahli gizi, mengatakan bahwa diet rendah karbohidrat memang akan menurunkan berat badan dengan cepat. Hal ini karena pengurangan karbohidrat berkaitan dengan pengurangan kadar gula darah.
Selain itu, diet rendah karbohidrat juga dapat menurunkan tingkat insulin. Berkurangnya tingkat insulin ini juga berkaitan dengan pengurangan penyimpanan lemak dalam tubuh.
Tetapi, dijelaskan bahwa akan ada gejala flu 'rendah karbohidrat' yang ditimbulkan akibat diet rendah karbohidrat secara berkepanjangan. Gejalanya berupa kondisi tubuh yang lemah, badan terasa lemas, pusing bahkan flu yang akan berlangsung selama beberapa hari atau hitungan minggu.
Baca Juga: Apa Itu Diet Keto dan Menu Diet Keto untuk Pemula
Saksikan juga 'Ngiler Lihat Gorengan? Boleh Makan Asalkan...':
2. Tubuh Akan Mengalami Ketosis
![]() |
Kurangnya asupan karbohidrat akan memengaruhi keseimbangan di dalam tubuh. Salah satunya adalah timbulnya ketosis.
Ketosis merupakan kondisi dimana fragmen kecil karbon yang disebut keton akan dilepaskan ke dalam darah. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak memiliki karbohidrat untuk dibakar sehingga lemak menjadi alternatifnya.
Misalnya pada diet keto yang awalnya terdengar begitu menarik, tetapi yang sebenarnya terjadi adalah lemak akan menjadi sumber bahan bakar dan tubuh akan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan metabolisme.
3. Berkurangnya Air Dalam Tubuh
Saat melakukan diet keto atau diet rendah karbohidrat, yang cepat berkurang sebenarnya bukan kadar lemak dalam tubuh, melainkan kadar air lebih dulu.
Berkurangnya kadar air ini membuat diet keto pada awalnya terlihat sangat efektif untuk menurunkan berat badan. Kenyataannya adalah berat badan yang sebenarnya akan menurun ketika berat badan yang disebabkan air sudah berkurang habis.
Menurutmetaanalisis pada 2013, dietketogenik rendah karbohidrat memang lebih efektif dibandingkan dengan diet rendah lemak. Tetapi, diet rendah karbohidrat akan menimbulkan masalah kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.
4. Cara Sehat Kurangi Karbohidrat
![]() |
Kelly Leveque, seorang ahli gizi, ikut andil dengan memberikan rekomendasi terkait diet rendah karbohidrat. Menurutnya, daripada memangkas habis asupan karbohidrat, melihat kepadatan karbohidrat dan memilih sumber karbohidrat alami menjadi jauh lebih penting.
Sederhananya, cara ini melihat kepadatan karbohidrat dalam sebuah bahan makanan dikurangi dengan kandungan serat yang ada di dalamnya. Hal ini digunakan untuk benar-benar menghitung jumlah karbohidrat yang tepat.
Makanan yang mengandung karbohidrat utuh tidak memiliki kepadatan karbohidrat lebih dari 30%. Seperti sayuran dan buah. Karbohidrat yang harus dihindari sebenarnya yang terdapat pada makanan-makanan olahan.
5. Imbangi dengan Konsumsi Serat
Jika ingin melakukan diet rendah karbohidrat, konsumsi serat harus menjadi asupan yang sangat diperhatikan. Ada banyak bahan makanan tinggi serat namun rendah karbohidrat yang bisa dikonsumsi.
"Diet rendah serat dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan pencernaan dan kardiovaskuler," kata Maya Feller.
Mengurangi asupan karbohidrat harus diimbangi dengan asupan serat yang mencukupi. Rekomendasi asupan serat harian pada wanita berkisar pada 25 gram dan 38 gram pada pria.
Baca Juga: Diet Rendah Karbohidrat Akan Menjadi Tren, Ini Kata Ahli Gizi