Mengenal Diet Flexitarian untuk Menurunkan Berat Badan

Mengenal Diet Flexitarian untuk Menurunkan Berat Badan

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Sabtu, 23 Jan 2021 08:00 WIB
Mengenal Diet Flexitarian untuk Menurunkan Berat Badan
Foto: Getty Images/pixdeluxe
Jakarta -

Diet flexitarian diprediksi sebagai diet terbaik tahun 2021. Apa sih diet flexitarian? Bagaimana pola makannya dan apa saja keuntungannya?

Ada banyak pola diet yang bisa kamu jalani untuk menurunkan berat badan atau sekadar menjalani gaya hidup sehat.

Salah satu yang diprediksi pakar kesehatan populer tahun ini adalah diet flexitarian. Diet ini secara umum seperti vegetarian, namun masih memperbolehkan pelakunya makan daging sesekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diet flexitarian memiliki banyak manfaat kesehatan karena tingginya asupan serat dan lemak sehat. Risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes bisa berkurang.

Tak hanya itu, diet flexitarian juga berdampak positif untuk lingkungan karena meminimalisir penggunaan lahan untuk memelihara hewan ternak.

ADVERTISEMENT

Berikut detikfood merangkum serba-serbi soal diet flexitarian, seperti dilihat dari Health Line (22/1):

Baca Juga: 7 Program Diet Sehat Terbaik 2021, Flexitarian Ada di Urutan Pertama

1. Apa itu diet flexitarian?

Mengenal Diet Flexitarian untuk Menurunkan Berat BadanMengenal Diet Flexitarian untuk Menurunkan Berat Badan Foto: Getty Images/pixdeluxe


Diet flexitarian dirancang ahli gizi bernama Dawn Jackson Blatner. Tujuannya adalah membantu orang-orang merasakan manfaat sehat menjadi vegetarian, namun masih bisa mengonsumsi produk hewani dalam jumlah secukupnya.

Tak heran ia menamai dietnya "flexitarian" yang berasal dari kata "flexible" dan "vegetarian". Pelaku flexitarian masih bisa mengonsumsi produk hewani dan olahannya, tidak seperti pelaku vegetarian dan vegan.

Flexitarian juga sebenarnya lebih cocok disebut gaya hidup ketimbang diet karena memang tidak ada aturan tetap soal asupan kalori makanan bagi pelakunya.

Prinsip utamanya ada 5 yaitu:a. Makan banyak buah, sayur, kacang-kacangan, dan bijian utuh
b. Fokus pada asupan protein nabati ketimbang protein hewani
c. Fleksibel mengasup daging dan produk olahan hewani sesekali
d. Makan lebih sedikit makanan olahan, mengandalkan lebih banyak makanan alami dan utuh
e. Batasi konsumsi gula tambahan dan makanan manis secara umum.

2. Manfaat sehat diet flexitarian

Karena mengandalkan asupan banyak buah dan sayur, diet flexitarian punya beragam manfaat sehat. Salah satunya mencegah penyakit jantung.

Hal ini lantaran asupan tinggi serat dan lemak sehat dari diet flexitarian. Meski begitu efeknya tak bisa disamakan persis seperti jika seseorang menjalani pola makan vegetarian yang terbukti bisa mengurangi risiko penyakit jantung sampai 32%.

Bagi yang tengah diet juga bisa menjalani diet flexitarian karena manfaatnya mampu turunkan berat badan. Manfaat lainnya adalah mengurangi risiko penyakit diabetes dan kanker.

3. Manfaat diet flexitarian untuk lingkungan

Mengenal Diet Flexitarian untuk Menurunkan Berat BadanMengenal Diet Flexitarian untuk Menurunkan Berat Badan Foto: Getty Images/pixdeluxe


Kelebihan dari diet flexitarian adalah bukan hanya baik untuk kesehatan melainkan juga untuk lingkungan.

Hal ini karena dengan berkurangnya konsumsi daging bisa mengurangi emisi gas rumah kaca, penggunaan sumber daya tanah, dan juga air.

Makan lebih banyak bahan nabati juga mendorong penggunaan lebih banyak lahan untuk menanam buah dan sayur untuk manusia alih-alih lahan untuk pakan hewan konsumsi.

4. Menu makanan diet flexitarian

Diet flexitarian menekankan konsumsi banyak protein nabati dan bahan nabati lainnya. Makanan yang bisa dikonsumsi rutin antara lain:

a. Protein: kedelai, tahu, tempe, dan kacang-kacangan lainnya
b. Sayuran nonpati: bayam, kangkung, wortel, kembang kol, paprika
c. Sayuran pati: jagung, ubi, labu, kacang polong
d. Buah: apel, jeruk, buah berry, anggur
e. Bijian utuh: quinoa, buckwheat, dan lainnya
f. Kacang dan sumber lemak sehat lain: almond, walnut, pistachio, selai kacang, alpukat, kelapa
g. Susu nabati: almond, kelapa, kedelai (tanpa gula)
h. Herba dan rempah: basil, oregano, mint, jahe, kunyit
i. Condiment: salsa, soy sauce rendah garam, saus tomat tanpa gula tambahan
j. Minuman: teh, air putih, kopi

Untuk sumber hewani yang bisa dikonsumsi sesekali adalah telur, daging ayam, ikan, daging sapi, dan produk olahan susu.

Hindari juga konsumsi daging olahan seperti sosis atau bacon, karbohidrat olahan seperti roti putih dan nasi, makanan manis, dan fast food.

5. Kekurangan diet flexitarian

Mengenal Diet Flexitarian untuk Menurunkan Berat BadanMengenal Diet Flexitarian untuk Menurunkan Berat Badan Foto: Getty Images/pixdeluxe

Seperti halnya diet atau pola makan lain, diet flexitarian juga punya kekurangan. Pelakunya berpotensi kekurangan mikronutrisi seperti vitamin B12, zinc, zat besi, kalsium, dan asam lemak omega 3.

Hal ini lantaran minimnya konsumsi sumber hewani, namun efeknya akan berbeda-beda pada tiap orang tergantung pilihan makanan mereka.

Baca Juga: Mengenal Flexitarian, Diet Semi-Vegetarian yang Tetap Bisa Makan Daging

(adr/odi)

Hide Ads