Manfaat minum kopi untuk kesehatan sangat banyak. Bagi para pria, rutin minum kopi juga bisa kurangi risiko kanker prostat lho!
Kopi merupakan minuman yang paling digemari orang dewasa, terutama laki-laki yang membutuhkan konsentrasi penuh pada pekerjaannya.
Ternyata bukan hanya memberikan energi tambahan dan menguatkan fokus otak, kopi juga memiliki manfaat tambahan untuk laki-laki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studi meta-analisis terbaru, peneliti menemukan hubungan antara peningkatan jumlah konsumsi kopi harian dengan pengurangan risiko kanker prostat. Hal ini ternyata dipengaruhi beberapa fungsi dari kandungan yang terdapat dalam kopi.
Dengan melibatkan 1 juta orang, penelitian ini akhirnya mampu menemukan dan menjelaskan kaitan konsumsi kopi dengan penurunan risiko kanker prostat. Dilansir dari Medical News Today (14/1), begini penjelasan ilmiahnya.
![]() |
Menurut American Cancer Society, sekitar 1/8 pria akan menerima diagnosis kanker prostat. Kanker prostat adalah penyebab utama dan alasan kedua pada kasus kematian akibat kanker. Para peneliti memperkirakan bahwa kanker prostat adalah kanker yang paling sering didiagnosis pada pria di lebih dari setengah negara di dunia.
Wilayah geografis tertinggi dengan diagnosis kanker prostat adalah Australia dan Selandia Baru, Eropa, dan Amerika Utara. Sementara wilayah geografis tertinggi untuk kematian akibat kanker prostat adalah Karibia dan Afrika Selatan, Tengah, dan Barat.
Para peneliti mengatakan bahwa kopi mungkin memiliki efek perlindungan terhadap beberapa jenis kanker. Penelitian saat ini sedang melanjutkan penelitiannya tentang apakah kopi yang menggunakan beberapa campuran memiliki efek perlindungan yang sama atau tidak. Namun, penelitian terbaru telah menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan penurunan risiko kanker prostat, termasuk di Swedia, AS, Inggris, dan Jepang.
Baca Juga: Makan Apel Bisa Mencegah Kanker Prostat? Ini Fakta Nutrisinya
Dalam penelitian ini, para peneliti merangkum temuan penelitian sebelumnya yang mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara konsumsi kopi dan kanker prostat. Para peneliti ingin mengetahui apakah mereka dapat mengidentifikasi seluruh penelitian terhadap individu.
![]() |
Para peneliti kemudian mulai berfokus pada studi kohort atau studi pengendalian kasus yang bersarang dalam kelompok. Partisipan diminta melaporkan seperti apa pola konsumsi kopi mereka.
Para partisipan kemudian dipantau untuk mengetahui siapa yang terdiagnosis dengan kanker prostat dan siapa yang tidak.
Dua peneliti kemudian meninjau literatur terkait yang telah ada sebelumnya. Setelah membahas ulasan mereka, maka diputuskan untuk memasukkan 16 studi dalam meta-analisis mereka. Studi ini secara kolektif melibatkan lebih dari 1 juta pria dan lebih dari 57 ribu di antaranya mengalami kanker prostat.
Dalam penelitian tersebut, para peserta melaporkan konsumsi kopi mereka. Sebanyak 15 penelitian membandingkan tingkat konsumsi kopi tertinggi dengan tingkat terendah. Tetapi, jumlah konsumsi kopi dikelompokkan kembali menjadi 2 hingga 9 cangkir kopi setiap hari.
Setelah menganalisis data dari seluruh penelitian, para peneliti menemukan bahwa kategori konsumsi kopi tertinggi dikaitkan dengan penurunan 9% risiko kanker prostat jika dibandingkan dengan kategori terendah. Setiap cangkir kopi dikaitkan dengan 1% kemampuan untuk menurunkan risiko kanker prostat.
![]() |
Lebih khusus lagi, para peneliti menemukan bahwa kanker prostat yang belum menyebar ke bagian lain dari tubuh seseorang, 7% lebih kecil kemungkinannya untuk berkembang dalam kategori partisipan yang konsumsi kopinya tertinggi. Untuk kanker prostat tahap lanjut, kategori konsumsi kopi tertinggi dikaitkan dengan pengurangan risiko sebesar 12%. Untuk kanker prostat fatal, kategori tertinggi dikaitkan dengan pengurangan risiko sebesar 16%.
"Kopi meningkatkan metabolisme glukosa, mengurangi konsentrasi plasma insulin dan faktor pertumbuhan seperti insulin-1. Kopi juga memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan serta mempengaruhi kadar hormon seks yang semuanya dapat memainkan peran dalam inisiasi dan perkembangan kanker prostat," kata Dr. Kefeng Wang.
Sayangnya, meta-analisis ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Misalnya, ada faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam studi asli yang juga memengaruhi hubungan antara konsumsi kopi dan berkurangnya risiko kanker prostat.
Selain itu, sejak peserta studi melaporkan sendiri konsumsi kopi mereka, mereka mungkin telah secara tidak akurat menggambarkan asupan kopi mereka dan berpotensi mempengaruhi hasilnya.
Namun, karena hanya studi kohort yang disertakan, kemungkinan bahwa hanya akan ada distorsi hasil secara minim karena informasi ini dikumpulkan sebelum salah satu pria benar-benar terdiagnosis kanker prostat. Para peneliti masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan mereka dan menunjukkan hubungan sebab akibat antara konsumsi kopi dan risiko kanker prostat.
Baca Juga: Dua Kali Seminggu Makan Jamur, Pria Bisa Terhindar dari Kanker Prostat
(adr/adr)