Lobster adalah sejenis keluarga udang berukuran besar yang biasanya diolah dengan cara direbus, dikukus atau dibakar. Lobster memiliki manfaat dan kandungan gizi yang baik untuk kesehatan.
Sama seperti udang, lobster juga dapat dimakan sebagai hidangan utama yang sering diolah sebagai campuran pasta atau pengisi sandwich.
Saat ini lobster dinilai sebagai makanan mewah yang dijual dengan harga mahal. Namun menurut sejarah, pada abad ke-17, penjajah di Massachusetts menganggap cangkang lobster sebagai tanda kemiskinan dan lobster hanya jadi makanan para pelayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat dan kandungan gizi lobster
Menurut United States Department of Agriculture (USDA) National Nutrient Database, satu cangkir lobster matang dengan berat 145 gram mengandung: 129 kalori, 1,25 gram lemak, dan 27,55 gr protein.
Porsi lobster yang sama juga menyediakan 3 persen dari kebutuhan vitamin A harian seseorang, 9 persen kalsium harian serta 3 persen zat besi harian.
Lobster adalah sumber tembaga dan selenium yang kaya serta mengandung zinc, fosfor, vitamin B12, magnesium, vitamin E dan sedikit asam lemak omega 3.
Selain itu, lobster juga merupakan sumber tembaga dan selenium yang kaya dan juga mengandung zinc, fosfor, vitamin B12, magnesium, vitamin E dan sedikit asam lemak omega 3.
Lobster memang mengandung kolesterol. Namun dikutip dalam Medical News Today, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidak semua kandungan kolesterol dalam makanan berbahaya bagi tubuh dan bahwa asupan lemak jenuh lebih berhubungan langsung dengan peningkatan kadar kolesterol berbahaya.
Lemak tak jenuh ganda dapat membantu menurunkan kadar kolesterol serta risiko stroke dan penyakit jantung.
Meskipun begitu kandungan lemaknya secara keseluruhan tinggi, tetapi lobster bukanlah sumber lemak jenuh yang signifikan.
Manfaat daging lobster:
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak ikan dan kerang dapat mengurangi risiko obesitas, diabetes dan penyakit jantung sekaligus meningkatkan kadar kolesterol yang sehat.
Ikan dan jenis kerang-kerangan seperti lobster sangat penting karena mengandung asam lemak omega 3 yang ditemukan dalam sedikit makanan. Satu porsi lobster seberat 3 ons (0,008 gr) diperkirakan menyediakan 200 hingga 500 mg omega 3.
Meskipun kandungan asam lemak pada lobster bukan yang tertinggi di antara ikan dan kerang, namun tetap merupakan nutrisi penting yang bermanfaat untuk:
1. Penyakit tiroid
Selenium telah menunjukkan kualitas yang menjadikannya komponen penting dari fungsi tiroid yang sehat. Ini berfungsi sebagai antioksidan dan juga membantu tiroid menyerap dan melakukan metabolisme hormon.
Sebuah meta analisis menunjukkan bahwa mereka dengan penyakit tiroid mengalami kekurangan selenium dapat diatasi dengan konsumsi lobster.
2. Kesehatan mental
Menurut National Institute on Alcohol and Abuse and Alcoholism (NIAAA) dari National Institutes of Health di Bethesda, MD, asam lemak omega 3 juga terbukti menurunkan agresi, impulsif dan depresi pada orang dewasa.
Kekurangan selenium pada anak-anak juga merupakan faktor lingkungan yang mungkin menyebabkan gangguan attention-deficit hyperactivity (ADHD). Memastikan bahwa seorang anak mengonsumsi cukup selenium dapat membantu mengurangi risiko ADHD.
3. Anemia
Tembaga bekerja dengan zat besi untuk membentuk sel darah merah atau sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Ini juga bisa menjadi gejala kekurangan tembaga.
Mengonsumsi tembaga yang cukup akan bermanfaat bagi penderita segala bentuk anemia. Lobster memiliki salah satu kandungan tembaga tertinggi dari semua makanan.
Itulah manfaat dan kandungan daging lobster bagi kesehatan. Selamat mencoba!
(lus/pal)