Kriuk renyah keripik kentang ditemani segelas soda dingin memang sangat nikmat. Tetapi jika terlalu sering, asupan makanan enak itu bisa picu berat badan naik.
Selama masa WFH banyak orang mengeluk mengalami kenaikan berat badan. Selain kurang bergerak atau olahraga, asupan makanan tertentu yang terlalu sering bisa memicu kenaikan berat badan. Makanan renyah dan gurih merupakan salah satu makanan yang enak, susah berhenti saat dimakan.
Makanan tinggi lemak dan gula sering dianggap jadi penyebab kenaikan berat badan. Makanan ini bukan tak boleh dikonsumsi tetapi jika terlalu sering dan banyak bisa membuat lemak lebih cepat terbentuk dalam tubuh, karena tinggi kalori.
Dilansir dari eatthis (5/6) dan beberapa sumber, 5 makanan ini sebaiknya tak sering dikonsumsi. Karena jika berlebihan asupannya akan membuat berat badan cepat naik.
1. Keripik Kentang
Siapa sih yang tak suka keripik renyah yang gurih saat dikunyah ini? Apalagi kini banyak jenis keripik kentang. Baik yang asli dari umbi kentang yang diiris tipis atau dari adonan kentang. ditambah beragam tambahan rasa, keripik kentang disukai banyak orang.
Kentang sendiri merupakan sumber karbohidrat yang rendah. Tetapi setelah digoreng dengan tambahan garam dan rasa lainnya menjadi tinggi kalori. Bahkan studi yang dilakukan universitas Harvard menyebutkan keripik kentang merupakan makanan yang sangat berkaitan erat dengan kenaikan berat badan selama 4 tahun belakangan ini.
Dalam 100 gram keripik kentang mengandung 293 kalori yang sebagian besar berasal dari lemak. Juga mengandung 457 mg sodium, 683 mg potassium, 36.6 g karbohidrat serta 4.2 g serat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Kentang Goreng (French Fries)
Sama enak dan gurih dengan keripik kentang, kentang goreng juga sering membuat orang ketagihan. Kentang goreng atau french fries ini menjadi pelengkap menu fast food. Ada beragam jenis potongan dan biasanya dilengkapi dengan bahan taburan, saus cabe, saus tomat atau mayonnaise sebagai cocolan.
Gurih renyah rasanya membuat orang susah berhenti menyantapnya. Menurut penelitian Harvard konsumsi kentang goreng berkaitan dengan tambahan berat badan sebanyak 1.675 kg dalam 4 tahun terakhir.
Hal ini bukan semata karena kentang ini diolah dengan cara digoreng. Tetapi karena metode menggorengnya memicu zat kimia karsiogen yang dsebut acrylamide yang berhubungan dengan terbentuknya lemak perut.
![]() |
3. Daging Olahan
Kini makin banyak ragam daging olahan. Seperti beragam sosis, daging asap dan juga jeroan sapi olahan. Daging yang diolah dengan tambahan aneka bahan ini dimatangkan dengan cara diasap atau dikukus. Rasanya kenyal gurih dan sangat disukai sebagai makanan utama atau selingan.
Dalam studi Harvard yang dipublikasi dalam 'The New Wngland Journal Medicine disebutkan bahwa konsumsi daging olahan berhubungan dengan kenaikan berat badan dalam periode 4 tahun.
Tetapi konsumsi daging olahan selain memicu kenaikan berat badan juga penyakit lain. Seperti diabetes, kanker dan tekanan darah tinggi. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar garam dalam produk daging olahan.
4. Roti Putih
Roti putih dibuat dari biji gandum tanpa kulit. Rasanya empuk, dan teksturnya lembut. Karena itu roti yang terbuat dari tepung gandum putih lebih disukai daripada yang terbuat dari tepung gandum utuh.
Menurut penelitian asupan roti putih ini bisa memicu terbentuknya lemak perut. Kandungan sodium yang tinggi dalam roti putih juga memicu kenaikan berat badan hingga perut begah serta kembung.
Dalam 1 lembar (37 g) roti putih mengandung 98 kalori, 180 mg sodium, 46 mg potassium dan 18 g karbohidrat. Juga mengandung 4.15 kalsium dan 7.4% zat besi.
![]() |
5. Minuman soda dan kemasan
Minuman soda yang dingin manis disukai hampir tiap orang. Apalagi saat ini bukan hanya soda, minuman kemasan juga makin beragam. Dari aneka kopi, teh, jus buah, minuman energi, yogurt hingga beragam susu kemasan. Semua produk kemasan ini diberi tambahan gula atau pemanis.
Karenanya minuman ini tergolong sebagai yang paling tinggi kandungan kalorinya. Banyak penelitian menyebutkan bahwa minuman soda dan minuman kemasan lain berhubungan erat dengan obesitas dan kenaikan berat badan.
Karena itu mulailah kurangi asupan smoothies, aneka teh kemasandan beragam racikan kopi kekinian. Gantilah dengan minum air putih, jus buah asli buatan sendiri tanpa tambahan gula atau teh tawar.
(odi/odi)