Diet Mediterania Terbukti Bikin Umur Panjang, Ini Alasannya

Diet Mediterania disebut-sebut sebagai salah satu diet paling sehat. Menjalani pola makan ini bisa bikin umur panjang. Kenapa ya?

Sudah banyak penelitian yang mengungkap manfaat jalani diet Mediterania. Para pakar kesehatan bahkan bersepakat diet Mediterania adalah salah satu diet yang paling sehat.

Diet Mediterania sebenarnya tidak memiliki aturan spesifik, melainkan lebih kepada meniru pola makan tradisional orang-orang di negara Mediterania. Ciri khasnya adalah konsumsi banyak buah, sayur, kacang, polong, dan biji-bijian mentah.

Foto: iStock

Diet Mediterania juga menganjurkan konsumsi minyak zaitun dan ikan. Untuk larangannya perlu mengurangi konsumsi produk olahan susu, daging, dan unggas. Gula dan biskuit pun perlus dibatasi, tapi minum wine secukupnya dianjurkan.

Para peneliti di Boston, Amerika Serikat mengungkap manfaat diet Mediterania. Mereka melihat data nutrisi 4.676 wanita yang berpartisipasi dalam penelitian Harvard Nurses' Health Study.

Hasilnya, partisipan yang pola makannya mirip diet Mediterania memiliki telomer yang lebih panjang. Telomer merupakan penyangga pelindung pada ujung kromosom dan bisa digunakan sebagai penanda penuaan. Semakin panjang telomer, maka semakin baik.

Foto: iStock

"Kita tahu bahwa telomer yang lebih pendek dikaitkan dengan harapan hidup yang lebih rendah dan risiko kanker, penyakit jantung, dan penyakit lain yang lebih besar," kata peneliti Immaculata De Vivo, seorang profesor kedokteran di Brigham and Women's Hospital.

Pola hidup yang buruk seperti konsumsi makanan manis dan merokok terbukti bisa mempercepat pemendekan telomer. "Sekarang penelitian kami menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat memperlambat pemendekan ini," lanjut Immaculata De Vivo.

Baca Juga: Mau Jalani Diet Mediterania? Kenali Dulu 7 Konsep Dasarnya

Semua diyakini berkat peran antioksidan di dalam makanan diet Mediterania. Hanya saja para peneliti tidak menemukan bahan makanan spesifik yang menghasilkan manfaat ini, namun mereka menduga semua karena kombinasi dari komponen yang meramalkan panjang telomer.

Foto: iStock

Caranya, peneliti menilai pola makan partisipan berdasarkan seberapa patuh mereka terhadap komponen makanan dalam diet Mediterania. Yang mereka temukan, tiap perubahan 1 komponen mendekati kepatuhan setara dengan penambahan umur 1,5 tahun.

Catatan penelitian juga mengungkap perubahan 3 poin akan menambah rata-rata umur 4,5 tahun. Hal ini sebanding dengan perbedaan di antara golongan perokok dan nonperokok.

Manfaat lain dari diet Mediterania juga dibuktikan lewat penelitian terbaru. Diet Mediterania disebut bisa membuat perubahan microbiome yang dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif dan memori, kekebalan, dan kekuatan tulang.

Foto: iStock

Peneliti melihat pola makan 612 partisipan berusia antara 65 sampai 79 dari Inggris, Prancis, Belanda, Italia, dan Polandia. Setengah partisipan menjalani diet Mediterania selama 1 tahun san setengahnya lagi tetap berpegang pada pola makan mereka yang biasa.

Awalnya tidak terlihat perbedaan berarti, namun seiring waktu terlihat mereka yang jalani diet Mediterania mengalami kenaikan mikroba positif di tubuhnya. Hal ini berkaitan dengan peradangan yang lebih sedikit dan secara keseluruhan hidupnya lebih sehat.

Pada intinya, diet Mediterania tidak hanya mengubah kesehatan partisipan tapi juga microbiome di dalam tubuh mereka. "Meski perubahannya kecil, temuan ini konsisten di 5 negara dan perubahan kecil dalam setahun bisa membuat efek besar untuk jangka panjang," pungkas peneliti.

Baca Juga: 5 Menu Sarapan Sehat yang Bisa Dicontek dari Diet Mediterania

Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari

Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari