Mulai Januari 2020 minyak goreng curah akan dilarang peredarannya oleh Kementerian Perdagangan. Pelarangan minyak goreng curah disebabkan karena minyak tersebut tidak menyehatkan tubuh.
Apalagi pembuatannya yang menggunakan minyak jelantah atau minyak bekas. Supaya tak jadi minyak jelantah seharusnya minyak goreng tidak digunakan berkali-kali.
![]() |
Meskipun telah telah dilakukan penyaringan dan disimpan sebaik mungkin, tetap saja kualitasnya akan memburuk. Menurut Health Promotion Board, sebaiknya penggunaan kembali minyak lebih dari 2 kali, lapor Straits Times (12/11/16).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vitamin dan antioksidan yang peka terhadap panas akan berkurang setelah digunakan," jelas Ms Bibi Chia.
![]() |
Baca Juga : Beda dengan Minyak Curah, Ini 5 Ciri Minyak Goreng Berkualitas
Ms Chia menyarankan untuk memeriksa terlebih dahulu warna minyak goreng sebelum digunakan kembali. Jika sudah berwarna gelap atau hitam sebaiknya minyak goreng tersebut langsung dibuat.
Minyak yang sudah berubah warna menjadi lebih gelap tidak baik untuk dikonsumsi karena aromanya yang berbau tengik dan konsistensinya yang menjadi kental dan lengket.
Jika minyak sudah pernah digunakan sekali dan ingin digunakan lagi, perlu disimpan dengan baik dalam wadah bertutup agar minyak kondisi minyak tetap bagus.
![]() |
Untuk menghilangkan remah-remah dari bekas goreng makanan, saringlah dengan menggunakan saringan atau kain tipis. Biarkan minyak menjadi dingin sebelum ditaruh dalam wadah yang kedap udara agar terhindar dari paparan udara dan cahaya matahari.
Metode penyimpanan ini juga bisa dilakukan untuk menyimpan minyak jenis minyak kacang, minyak jagung, minyak bunga matahari, biji anggur dan minyak zaitun.
Penggunaan minyak kembali juga harus diperhatikan titip asap yang digunakan. Ms China mengatakan bahwa hanya minyak dengan titik asap lebih tinggi yang dapat digunakan kembali. Minyak zaitun extra virgin misalnya yang memiliki titik asap rendah tidak disarankan untuk digunakan kembali karena mungkin ada paparan bahan kimia berbahaya.
Baca Juga : Ini 10 Minyak Tersehat yang Baik Dipakai untuk Memasak
(raf/odi)