Keju meurpakan hasil fermentasi susu segar sehingga jadi andalan sebagai sumbe rnutrisi terutama saat sarapan. Tetapi kandungan lemak pada keju sering membuat banyak orang takut makan keju.
Padalah keju mengandung nutrisi baik. Dilaporkan oleh Mirror (18/9) salah satu penelitian di Penn State University telah menunjukkan bahwa keju sebenarnya dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat kadar garam yang tinggi dalam makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Billie Alba, pemimpin penelitian mengatakan ada anjuran untuk mengurangi asupan sodium, tetapi bagi sementeara orang sulit dilakukan.
Cara yang paling mungkin dengan mengasup lebih banyak produk susu seperti keju. Agar dapat menjadi strategi alternatif untuk mengurangi risiko kardiosvaskular dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah tanpa harus mengurangi total sodium.
Studi ini melibatkan 11 orang dewasa, yang masing-masing mengikuti empat diet selama delapan hari sekaligus. Berupa diet rendah garam dan diet tanpa produk susu, diet rendah garam dan tinggi keju, diet tinggi garam dan diet tanpa produk serta serta diet tinggi garam dan tinggi keju.
Kemudian pada di akhir diet selama seminggu, para peneliti menganalisis pembuluh darah para partisipan, serta tekanan darahnya.
![]() |
Hasilnya mengungkapkan bahwa setelah satu minggu menjalani diet tinggi garam dan tanpa keju, pembuluh darah partisipan mengalami lebih banyak kesulitan untuk rileks. Tetapi setelah satu minggu menjalani diet tinggi garam dan banyak keju tmereka merasakan lebih rileks.
"Ketika para partisipan menjalani diet tinggi sodium tanpa keju, kami melihat fungsi pembuluh darah mereka menurun sama seperti faktor risiko kardiovaskular. Tetapi ketika mereka mengonsumsi jumlah garam yang sama, dengan makan keju sebagai sumber garam itu, efek itu benar-benar tidak terjadi," ungkap Profesor Laxy Alexander, peneliti lain dalam penelitian ini.
Meskipun alasan untuk efek ini masih belum jelas, namun para peneliti mengatakan bahwa antioksidan dalam keju mungkin saja dapat memainkan peran dalam pembuluh darah.
"Ada bukti ilmiah bahwa nutrisi produk susu, khususnya peptida yang dihasilkan selama pencernaan protein susu, memiliki sifat antioksidan yang bermanfaat, Mereka memiliki kemampuan untuk mengais molekul oksidan ini yang dapat melindungi terhadap efek fisiologis yang merusak," tutup Billie Alba.
(odi/odi)