Sebuah penelitian menemukan keterkaitan antara pemanis buatan dengan rasa lapar. Penelitian yang dilakukan di Universitas Charles Perkins Centre di Sydney dan Garvan Institute of Medical Research menyebutkan dalam pemanis buatan terdapat zat yang mempengaruhi otak agar merangsang rasa lapar.
Sehingga efek tersebut membuat Anda akan menginginkan makan lebih banyak lagi. Lebih lanjut, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal berjudul Cell Metabolism juga membandingkan bagaimana zat tersebut dapat merangsang otak.
![]() |
Penelitian itu dilakukan dengan melakukan percobaan yang hasilnya terdapat sistem baru pada otak yang bisa merasakan dan mengintegrasikan kandungan manis juga energi dari makanan yang mengandung pemanis buatan Sucralose. Para peneliti menggunakan lalat sebagai bahan percobaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Times of India (2/9) beberapa lalat buah dipaparkan dengan pemanis buatan selama kurang lebih dari lima hari. Benar saja, di hari terakhir lalat-lalat tersebut ditemukan telah mengonsumsi 30% lebih banyak kalori.
![]() |
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa di dalam otak, sensasi manis dari pemanis buatan itu menyatu dengan kandungan energi. Ketika rasa manis tersebut tidak seimbang untuk jangka waktu tertentu, maka saat itu otak mengatur ulang dan meningkatkan total kalori yang dikonsumsi.
Menurut mereka, mengonsumsi pemanis buatan dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan intensitas manis gula nutrisi. Karenanya bisa meningkatkan pula keinginan untuk makan lebih banyak lagi.
![]() |
Untuk itu, sebaiknya Anda lebih hati-hati lagi dalam menggunakan pemanis buatan. Anda bisa mengganti pemanis buatan dengan pemanis alami pengganti gula yang telah terbukti jauh lebih sehat, seperti madu, kayu manis, sirup maple dan lainnya.
Dan tetap saja, penggunaan pemanis tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Jangan terlalu agar tidak berimbas pada gangguan kesehatan, seperti obesitas, diabetes hingga penyakit jantung.
Baca Juga : Pemakaian Pemanis Buatan Harus Dicantumkan Pada Kemasan Susu
(raf/odi)