Ini 10 Minyak Tersehat yang Baik Dipakai untuk Memasak

Ini 10 Minyak Tersehat yang Baik Dipakai untuk Memasak

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 30 Agu 2019 16:00 WIB
Ini 10 Minyak Tersehat yang Baik Dipakai untuk Memasak
Foto: iStock
Jakarta - Saat memasak, pilihlah minyak yang menyehatkan. Supaya aman juga perlu diperhatikan cara penggunaannya.

Minyak masak memiliki berbagai jenis, mulai dari minyak alpukat hingga minyak zaitun. Minyak berbahan nabati tersebut dinilai dapat menyehatkan jantung jika digunakan dengan ketentuan yang benar. Dilansir dari Yahoo Lifestyle terdapat 10 minyak sehat yang digunakan untuk memasak.

Minyak Canola

Foto: detikfood
Minyak Canola menurpakan jenis minyak nabati yang terbuat dari biji tanaman canola. Dikatakan bagus untuk minyak masak lantaran dalam minyak ini terdapat kandungan lemak tak jenuh tunggal, asam alfa-linoleat yang merupakan turunan dari omega-3. Kedua kandungan tersebut diketahui memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan jantung.

Namun, jangan gunakan minyak ini dengan suhu yang tinggi, karena minyak ini akan mengalami oksidasi yang bereaksi pada oksigen sehingga dapat membentuk radikal bebas yang berbahaya. Titik asap tinggi unuk minyak kanola ada pada 400 derajat F. Baik digunakan untuk menggoreng dan memanggang. Tidak disarankan untuk teknik measak sautΓ©ing dan salad dressing.

Minyak Zaitun Extra Virgin

Foto: shutterstock
Minyak zaitun extra virgin merupakan jenis minyak zaitun yang cara pengolahannya dilakukan lebih baik. Yaitu dengan proses cold pressing satu kali ekstraksi dari buah zaitun. Di dalamnya mengandung senyawa polyphenol yang bisa mengurangi risiko dan mencegah berbagai macam penyakit, seperti jantung, kanker, diabetes dan lainnya.

Minyak ini baik digunakan untuk menumis dengan titik asap 325 - 375 derajat F. Jika dimasak dengan titik asap yang lebih dari itu, maka senyawa menyehatkan tersebut akan hilang. Hal ini juga sudah dibuktikan oleh sebuah penelitian.

Minyak Zaitun Murni

Foto: iStock
Minyak zaitun mengandung beberapa kandungan menyehatkan seperti lemak jenuh, omega 6 dan asam lemak omega 3. Juga terdapat asal oleast yang dapat mengurangi peradangan. Minyak ini bagus digunakan untuk memasak jika dipanaskan dalam titip asap tertentu.

Titik asap minyak zaitun murni ada pada 465 derajat F. Jika dipanaskan lebih dari titik tersebut maka akan merusak struktur itu sendiri. Selama memasak dengan titik asap yang lebih dari yang ditentukan, minyak zaitun dapat digunakan untuk menggoreng sampai 2 -3 kali. Bagus digunakan untuk menggoreng dan tidak disarankan sebagai saus salad.

Minyak Alpukat

Foto: iStock
Minyak alpukat diperoleh melalui proses ekstaksi buah alpukat. Tentu saja kandungannya sangat menyehatkan untuk tubuh. Seperti vitamin E, lemak esensial dan beberapa kandungan antioksidan yang dapat menyehatkan kondisi jantung.

Minyak alpukat dapat digunakan untuk memasak dengan ketentuan titik asap berada di antara 375 hingga 400 derajat F. Karena khasitanya, minyak ini sering dijual dengan harga yang relatif mahal daripada minyak jenis lainnya. Minyak alpukat bagus untuk menggoreng.

Baca Juga : Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli Minyak untuk Memasak

Minyak Sayur

Foto: Thinkstock
Minyak sayur merupakan minyak jenis nabati yang biasanya tersebut dari biji-bijian atau minyak buah. Supaya lebih sehat, minyak sayur baik digunakan dengan titik asap antara 400 hingga 450 derajat F. Jika lebih dari itu justru akan bertindak sebaliknya, yakni pada kesehatan jantung.

Menurut ahli nutrisi, minyak ini merupakan minyak tersehat karena pemrosesannya menggunakan mineral alami. Minyak sayur baik digunakan untuk memanggang dan menggoreng. Namun, tidak disarankan untuk menumis dan sebagai salad dressing.

Minyak Safflower

Foto: iStock
Minyak sehat selanjutnya adalah minya safflower. Minyak safflower diketahui mengandung lemak jenuh yang rendah, tetapi tinggi akan asam lemak omega-9 dan memiliki rasa netral. Baiknya minyak ini digunakan dalam titik asap yang tidak lebih dari 510 derajat F.

Jenis minyak ini dibuat dengan proses ekstrtaksi biji tanaman safflower. Minyak jenis ini tinggi akan linileat dan lemak tak jenuh ganda. Minyak ini baik digunakan untuk menggoreng dan menucmin, tetapi jangan digunakan secara berulang. Minyak safflowers juga tidak disarankan sebagai salad dressing.

Minyak Kacang

Foto: iStock
Minyak kacang memiliki aroma yang kuat. Termasuk minyak organik karena dibuat dari kacang-kacangan. Minyak kacang mengandung MUFA, yaitu jenis lemak sehat yang baik bagi kesehatan. MUFA dapat berperan baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan penyakit diabetes.

Minyak kacang baik digunakan untuk menggoreng ataupun menumis. Ketentuan menggunakannya yaitu dengan titik asap 450 derajat F. Ahli nutrisi juga merekomendasikan untuk menambahkan minyak kacang ke dalam selai kacang agar lebih sehat.

Minyak Wijen

Foto: Istimewa
Penggunaan minyak wijen dapat memberi aroma lebih pada hidangan. Ini adalah alternatif yang bagus dari minyak kacang jika Anda memiliki alergi kacang. Minyak wijen diproses secara kimiawi dan memiliki kandungan yang sama sehatnya dengan minyak zaitun extra virgin.

Minyak wijen baiknya digunakan dengan titik asap antara 350 - 410 derajat F. Biasanya digunakan untuk menggoreng dan bisa juga sebagai salad dressing.

Minyak Biji Rami

Foto: iStock
Minyak ini diketahui mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi sehingga baik digunakan untuk memasak. Namun, minyak ini tidak disarankan untuk digunakan memasak. Itu lantaran minyak biji rami sangat sensitif terhadap panas.

Selain itu juga dapat teroksidasi dengan cepat. Minyak biji rami lebih disarankan oleh ahli nutrisi sebagai salad dressing. Menyimpan minyak jenis ini juga perlu diperhatikan, yaitu di tempat gelap yang dinging.

Minyak Kelapa

Foto: iStock
Minyak kelapa dinilai mengandung lebih sedikit kalori, mengandung asam laurat dan kaya akan antioksidan yang sama seperti yang ditemukan di dalam ASI. Minyak kelapa juga mampu berperan dalam menyerap minera; dan nutrisi lainnya.

Minyak ini sehat digunakan untuk memanggang dengan titik asap tidak lebih dari 350 derajat F. Namun, tidak disarankan digunakan untuk menggoreng makanan. Jika digoreng, akan membuat kalori di dalamnya menjadi bertambah.

Baca Juga : Minyak Jagung Lebih Cepat Turunkan Kadar Kolesterol Dibanding Minyak Zaitun

Halaman 2 dari 11
(raf/odi)

Hide Ads