Telur Bisa Dikonsumsi Tanpa Batas Tiap Hari, Ini Alasannya

Telur Bisa Dikonsumsi Tanpa Batas Tiap Hari, Ini Alasannya

Riska Fitria - detikFood
Senin, 26 Agu 2019 10:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Makan telur setiap hari tanpa batasan kini tidak jadi masalah. Karena para ahli membuktikan tak ada batas maksimalnya untuk orang yang sehat.

Sebuah yayasan kesehatan jantung bernama The Heart Foundation menyatakan bahwa telur aman untuk dikonsumsi setiap hari bahkan dalam jumlah yang banyak. Itu lantaran telur memiliki efek netral terhadap kesehatan jantung.

Menurut The Heart Foundation, seperti dikutip dari Newsdaily (22/8), telur tidak menimbulkan risiko lebih besar terkena stroke atau penyakit jantung pada orang yang sehat. Sama halnya dengan susu full cream, yogurt, dan keju.
Telur Bisa Dikonsumsi Tanpa Batas Tiap Hari, Ini AlasannyaFoto: iStock

Karenanya telur dapat dimasukkan sebagai bagian dari pola makan sehat jantung dan dapat dipilih sebagai salah satu dari berbagai makanan berprotein lainnya. Termasuk ikan, makanan laut, kacang-kacangan, biji-bijian dan unggas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, mengonsumsi telur diberi batasan oleh beberapa ahli nutrisi dan gizi. Namun, kini batasan tersebut telah dihapus. Hal itu dikatakan oleh kepala penasihat dari The Heart Foundation yang juga merupakan ahli jantung, Profesor Garry Jennings.

Baca Juga : Ini Buktinya Nasi dan Telur Bisa Jadi Sarapan Enak

"Kami telah menghapus batasan kami bagi orang Austalia yang sehat untuk mengonsumsi susu, keju, dan yougurt berlemak penuh," ujar Porfesor Garry.
Telur Bisa Dikonsumsi Tanpa Batas Tiap Hari, Ini AlasannyaFoto: iStock

Lebih lanjut ia juga menemukan bukti yang menyatakan bahwa lemak dalam telur, susu, keju dan yogurt tidak menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol LDL yang buruk. Namun, berbeda dengan orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus tipe 2 dan penyakit jantung.

Konsumsi kolesterol makanan dalam telur meningkatkan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah dalam darah (LDC-C), bersama dengan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL-C) dan rasio kolesterol, tetapi tidak meningkatkan trigliserida atau lemak dalam darah.

Bagi mereka dengan penyakit diabetes melitus tipe 2 disarankan untuk membatasi konsumsi telur hingga kurang lebih 7 butir per minggu sebagai bagian dati pola makan sehat. Itu juga berlaku bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung yang membutuhkan intervensi penurun LDL-C.

Baca Juga : Mau Bikin Olahan Telur Enak Buat Sarapan? Ini 9 Pilihan yang praktis dan enak


(raf/odi)

Hide Ads