Para peneliti telah membuktikan bahwa tingkat obesitas jauh lebih rendah di negara-negara, yang mengonsumsi beras atau nasi dalam jumlah tinggi. Sementara negara-negara dengan konsumsi beras yang rendah, memiliki tingkat obesitas yang tinggi. Hasil ini di dapat lewat studi internasional yang melibatkan 136 negara.
Baca Juga: Ini Pola Makan yang Harus Dijalani Agar Terhindar dari Obesitas
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat obesitas cukup rendah di negara-negara yang makan nasi sebagai makanan pokok, dapat mencegah obesitas," tutur Profesor Tomoko.
![]() |
Ia juga menambahkan bahwa nasi bisa menjadi makanan yang dianjurkan, karena dapat mengurangi tingkat obesitas di dunia. Para peneliti juga menjelaskan bahwa temuan ini tetap benar, bahkan setelah mengamati indikator gaya hidup dan ekonomi sosial di beberapa negara.
Mereka mengatakan jika orang-orang mengonsumsi 50 gram beras tambahan setiap harinya, jumlah penderita obesitas dewasa dapat turun dari 650 juta orang ke 643.5 juta orang.
Hal ini dibuktikan di negara Bangladesh, di mana orang-orang di sana makan banyak nasi. Setidaknya orang-orang di Bangladesh, mengonsumsi 473 gram beras per harinya.
Angka ini diikuti dengan Laos yang mengonsumsi 443 gram beras, Kamboja 438 gram, Vietnam 398 gram, dan Indonesia 361 gram.
![]() |
"Kita sudah mengetahui sejak dulu, bahwa populasi di wilayah Timur jauh lebih kurus dibandingkan populasi di Barat. Penelitian ini lah yang pertama kali menjelaskan bahwa kita bisa mengatasi obesitas dalam jumlah yang makanan yang banyak," pungkas Tam Fry, selaku ketua dari National Obesity Forum.
Baca Juga: Hasil Penelitian Ungkap Jika Yogurt Bisa Jadi Pemicu Obesitas
(sob/odi)