Ini Pola Makan yang Harus Dijalani Agar Terhindar dari Obesitas

Jakarta - Kelebihan berat badan atau obesitas bukanlah masalah sepele. Ada makanan yang harus dikonsumsi dan tidak untuk mengatasi obesitas.

Kisah Titi Wati dari Palangkaraya begitu menyedot perhatian. Wanita ini berbobot 350 Kg ini alami obesitas ekstrem. Akibatnya Titi tak bisa berdiri serta melakukan aktivitas harian.

Bukan hanya Titi di Indonesia, obesitas juga jadi masalah kesehatan di banyak negara. NDTV (9/1) melaporkan tahun 2014 lebih dari 600 juta orang dewasa alami obesitas. Sementara itu, sekitar 3,4 juta orang meninggal tiap tahunnya karena kelebihan berat badan dan obesitas.

Foto: iStock

Baca Juga: Fakta-fakta Titi Wanita Berbobot 350 Kg Asal Kalteng

Obesitas dipicu banyak hal seperti genetik, efek samping pengobatan, hingga masalah hormonal. Khusus untuk makanan, adiksi makanan, konsumsi banyak junk food, makanan tinggi gula, serta tinggal di wilayah yang mudah mendapat makanan tak sehat juga jadi penyebabnya.

Bagi seseorang yang obesitas, ahli gizi Dr. Rupali Dutta menyarankan agar mengikuti pola makan khusus. Yang utama adalah menyingkirkan karbohidrat olahan dan menggantinya dengan whole grain alias bijian utuh. Nasi putih juga sebaiknya diganti dengan nasi hitam atau cokelat.

Foto: iStock

Hal lain yang juga harus diikuti adalah:

1. Hindari konsumsi daging merah. Konsumsi lebih banyak protein rendah lemak seperti dada ayam dan ikan salmon. Protein berperan penting untuk seseorang yang sedang berusaha turunkan berat badan.

2. Banyak makan sayur juga penting untuk memangkas berat badan. Sayur mengandung serat larut dan tidak larut. Begitu juga dengan vitamin, mineral dan antioksidan.

3. Lemak trans seperti yang banyak terkandung di makanan cepat saji, makanan instan, dan junk food sebaiknya benar-benar dihindari. Jenis lemak ini bisa menambah berat badan dengan cepat.

4. Untuk asupan gula disarankan tidak lebih dari 10% total kalori harian. Wanita dengan berat badan normal, misalnya, butuh sekitar 1900 Kcal per hari, sehingga asupan gula tak boleh lebih dari 10-11 sendok teh. Lebih bagus lagi kalau bisa menekannya dibawah 5%.

Foto: iStock

Kategori obesitas sendiri didapat berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh. Cara menghitungnya dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.

Jika nilainya dibawa 18,5 berarti berat badan Anda kurang. 18,5 - 22,9 = Berat Bada Normal, lebih dari 23 = Berat Badan Berlebih, 23-27,49 = Pre Obesitas, dan lebih dari 27,5 = Obesitas untuk klasifikasi orang Asia.

Baca Juga: Hasil Penelitian Ungkap Jika Yogurt Bisa Jadi Pemicu Obesitas

(adr/odi)