Hasil Penelitian Ungkap Jika Yogurt Bisa Jadi Pemicu Obesitas

Hasil Penelitian Ungkap Jika Yogurt Bisa Jadi Pemicu Obesitas

Devi Setya - detikFood
Jumat, 21 Sep 2018 06:28 WIB
Foto: Istock
Jakarta - Suka makan yogurt saat sarapan? Sebuah penelitian mengungkap jika yogurt bisa memicu obesitas. Alasannya karena yogurt mengandung gula tinggi.

Hampir semua yogurt yang dijual di supermarket mengandung jumlah gula di atas ambang yang disarankan. Setidaknya ada sembilan dari 10 produk yogurt yang kandungan gulanya tidak sehat. Dilansir dari Fox News (21/9), dalam 100 gr yogurt rata-rata mengandung lebih dari 5 gr gula.

Para peneliti dari University of Leeds memeriksa 921 merek yogurt paling populer. Hampir semuanya mengandung gula yang jumlahnya tidak dicantumkan dalam label informasi nilai gizi.
Hasil Penelitian Mengunggkap Jika Yogurt Bisa Jadi Pemicu ObesitasFoto: Istock
Dari temuan ini, para peneliti mengklaim jika yogurt bisa menjadi pemicu obesitas. Jadi untuk para pembeli disarankan untuk lebih cermat melihat kandungan nutrisi yogurt sebelum membelinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga : Jenis-Jenis Yogurt Favorit Orang Indonesia dan Manfaatnya

Yogurt yang dijual sebagai dessert adalah jenis yang paling banyak mengandung gula. Yogurt ini mengandung 16,4 gram gula dalam 100 gr yogurt. Artinya dalam 100 gr yogurt terkandung lebih dari empat sendok teh gula.

Yogurt yang berlabel organik juga tak menjamin isinya. Kandungan gula dalam yogurt organik sekitar 13,1 gram. Sementara dalam yogurt Yunani atau yogurt alami hanya mengandung 5 gram pada setiap 100 gr yogurt. Yogurt Yunani juga mengandung protein yang tinggi.

Para pakar kesehatan mengatakan anak-anak pada usia empat hingga enam tahun seharusnya tidak mengasup lebih dari 19 gram gula per hari. Artinya kalau anak-anak makan satu cup yogurt, mereka sudah melewati batas kebutuhan gula harian.
Hasil Penelitian Mengunggkap Jika Yogurt Bisa Jadi Pemicu ObesitasFoto: Istock
Ada alasan mengapa gula banyak ditambahkan ke dalam yogurt, salah satunya karena pemanis ini berfungsi untuk melawan asam laktat yang diproduksi oleh bakteri dalam yogurt. Bakteri inilah yang membuat yogurt memiliki manfaat baik untuk sistem pencernaan.

Ketua penelitian, Dr. Bernadette Moore mengatakan "Meskipun yogurt memiliki manfaat bagi kesehatan, tapi produk di pasaran memiliki sangat banyak varian kandungan nutrisi. Produk berlabel organik sering dianggap sebagai pilihan 'sehat' tetapi mereka mungkin mengandung tambahan gula yang banyak."

Sementara Dr. Barbara Fielding, yang bekerja pada penelitian di University of Surrey, mengatakan, "konsumsi makanan tinggi gula tambahan sekarang benar-benar memicu masalah obesitas dan gigi. Di Inggris, rata-rata anak-anak makan lebih banyak yogurt daripada orang dewasa. Anak-anak di bawah tiga tahun makan paling banyak."
Hasil Penelitian Mengunggkap Jika Yogurt Bisa Jadi Pemicu ObesitasFoto: Istock
Baca juga : Makin Banyak Makan Yogurt, Makin Sehat?

Pusat Kesehatan Masyarakat Inggris telah menghimbau produsen makanan untuk mengurangi kandungan gula dalam produk makanan termasuk yogurt. Dr Alison Tedstone, kepala ahli gizi di PHE, mengatakan: "Industri makanan memiliki peran utama untuk mengurangi jumlah gula yang kita beli dan konsumsi. Kami berharap kedepannya produk makanan dibuat dengan kandungan gula yang semakin dikurangi."

Jadi meskipun memberikan dampak baik untuk kesehatan pencernaan, yogurt tidak disarankan dikonsumsi terlalu banyak. Sebagai alternatif, santaplah yogurt alami atau yogurt yunani yang terbukti rendah gula. (dvs/odi)

Hide Ads