Di Indonesia, label makanan diatur oleh beberapa peraturan yaitu UU no. 18 tahun 2012 tentang pangan, Peraturan Pemerintah RI nomor 69 tahun 1999 mengenai label dan iklan pangan serta Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 mengenai Pendaftaran Pangan Olahan.
Meskipun sudah di atur sedemikian rupa, masih saja banyak orang yang abaikan membaca label. Bahkan survei menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia kurang peka dalam membaca label.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi nilai gizi hingga jumlah sajian per kemasan juga perlu diperhatikan agar makanan yang dikonsumsi tak dimakan secara berlebihan. Selain itu, dengan membaca label Anda pun dapat mengetahui makanan atau minuman tersebut diperuntukkan untuk anak atau hanya orang dewasa saja.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat membaca label makanan.
1. Komposisi bahan makanan
![]() |
Komposisi bahan dalam produk makanan biasanya diurutkan dalam urutan yang paling banyak kandungannya ditaruh di urutan pertama. Kemudian dilanjutkan dengan bahan makanan yang jumlahnya lebih sedikit. Kadar komposisi juga biasanya mencantumkan bahan makanan yang memiliki kandungan nutrisi tersendiri.
Misalnya saja jika Anda ingin mengurangi konsumsi gula, hindari juga makanan yang menggunakan bahan pemanis buatan atau gula tambahan seperti aspartam hingga natrium siklamat.
Di bawah kompisisi bahan juga biasanya tertera, "Mengandung pemanis buatan, disarankan tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 tahun, ibu hamil dan ibu menyusui."
2. Tabel informasi nilai gizi
![]() |
Tabel ini berisi kandungan gizi pada produk makanan yang dihitung setiap sajiannya dengan format yang sudah dibakukan. Daftar bahan atau komposisi secara lengkap dan berurutan dari jumlah terbanyak ke yang kecil.
Tabel informasi gizi ini memberikan informasi tentang energi dan kandungan nutrisi yang terkandung di produknya. Biasanya berisi energi, protein, karbohidrat, gula, lemak, serat dan kandungan natrium. Informasi biasanya disajikan per ukuran porsi yang disarankan.
Cara terbaik untuk memutuskan apakah produk tersebut cocok dengan Anda, bisa dengan mengevaluasi nutrisi per ukuran yang disarankan dengan berapa banyak yang Anda makan.
3. Tanggal kedaluwarsa
![]() |
Saat membeli produk olahan minuman ataupun makanan sebaiknya cari dulu informasi tanggal kedaluwarsa produk. Biasanya dalam kemasan tertera "Baik Digunakan Sebelum".
Apabila daya simpannya sampai dengan 3 bulan biasanya dicantumkan tanggal, bulan dan tahun sedangkan jika daya simpan lebih dari 3 bulan hanya bulan dan tahun.
Tanggal kedaluwarsa jadi hal yang utama dan paling sering dilihat pertama kali oleh konsumen.
4. Petunjuk penyajian dan penyimpanan
![]() |
Pastikan Anda menyajikan produk pangan sesuai dengan anjuran yang ada pada label.
Produk pangan terkadang memiliki cara penyimpanan tertentu misalnya hanya disimpan di suhu dingin yaitu kulkas, jangan terkena sinar matahari dan lain-lain. Pastikan Anda mengikuti cara penyimpanan agar produk tidak cepat rusak.
Untuk memastikan penyajiannya baik, jangan lupa lihat cara penyajian yang tertera di balik kemasan.
Baca juga: Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Membaca Label Makanan? (2) (lus/odi)