Beberapa orang menyukai tekstur roti bakar yang garing, bahkan cenderung agak gosong. Memanggang dengan cara ini tentu akan berefek negatif pada tubuh jika hampir setiap hari dilakukan.
Baca juga: Roti Panggang dan Kentang Panggang Juga Bisa Memicu Kanker
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dr. Preeti Jain, Ahli Diet Senior di Action Cancer Hospital mengatakan ,"Sangat disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi sayuran atau roti panggang yang dimasak hingga berwarna kecokelatan."
Jain juga mengatakan bahwa, ini untuk mengurangi jumlah senyawa akrilamida yang terbentuk, yang merupakan bahan kimia pada makanan dengan kandungan pati seperti roti dan kentang. Meskipun belum ada bukti secara ilmiah bahwa makanan tersebut mengandung zat kimia terkait dengan kanker.
"Lebih baik hindari masakan dengan suhu tinggi karena makanan seperti itu tidak masuk dalam kategori makanan sehat," tambahnya.
Menurut FSA, beberapa studi tikus mengidentifikasi bahwa kandungan akrilamida yang tinggi menyebabkan peningkatan risiko kanker. Akrilamida adalah senyawa yang membuat roti ataupun makanan berwarna cokelat pekat ketika dipanggang atau digoreng.
![]() |
Dikutip dalam NDTV (09/02), senyawa ini terbentuk dari gula sederhana seperti glukosa, bereaksi dengan asam amino yang dikenal sebagai asparagin ketika makanan dimasak dengan suhu tinggi. Karena makanan tersebut dimasak dalam waktu yang lama, kemungkinan akan berubah menjadi cokelat keemasan dan akhirnya menjadi hitam. Dalam proses memasak yang seperti ini makanan tersebut akan menghasilkan kadar akrilamida yang lebih tinggi. Selanjutnya dapat meningkatkan risiko kanker.
Menurut World Health Organization (WHO), informasi tentang seberapa besar kadar akrilamida sehingga berisiko kanker belum diketahui. Namun, beberapa hal yang bisa Anda lakukan adalah tidak memasak secara berlebihan dengan suhu tinggi.
Pastikan ketika Anda konsumsi roti bakar, sate ataupun sayuran panggang jangan sampai muncul warna cokelat hingga hitam . Makanan ini jika dikonsumsi dalam jangka panjang bisa berisiko kanker.
Baca juga: Memasak dengan Microwave Picu Kanker dan Merusak Nutrisi? (adr/adr)