Sebagai salah satu peralatan rumah tangga yang umum digunakan, banyak mitos tentang bahaya microwave. Seperti banyak disebut bahwa gelombang panas dalam oven ini memicu sel kanker dan menghancurkan nutrisi makanan.
Untuk menjelaskan hal tersebut, akademisi dari Universitas Sydney, Canberra dan Victoria melakukan riset tentang keamanan memasak dengan microwave.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Peneliti terbaru menyebutkan bahwa cara masak ikan dengan BBQ memproduksi lebih banyak senyawa penyebab kanker dibanding memasak dengan microwave.
Wadah yang digunakan untuk memanaskan makanan memang harus diperhatikan. Karena telah ada beberapa bukti bahwa bahan kimia dalam plastik dapat terserap oleh makanan sehingga sebabkan kanker.
![]() |
Untuk masalah nutrisi, studi membandingkan memasak sayuran seperti kubis,wortel, kembang kol dan bayam dengan microwave atau mengkukus dan pressure cooker atau panci presto.
Ditemukan sayuran yang dimasak dengan pressure cooker kehilangan lebih banyak serat tak larut yang baik untuk kesehatan usus dibanding sayuran dimasak dengan microwave atau dikukus.
![]() |
Peneliti juga menyelidiki apakah microwave dapat mengurangi risiko penyakit akibat makanan. Ditemukan, microwave dapat mengurangi risiko tersebut hanya jika dipanaskan dalam temperatur tepat serta jangka waktu tertentu.
![]() |
Untuk mengurangi risiko, selama proses memask, putar wadah dan aduk makanan agar panas merata. Hal ini juga untuk mengurangi risiko keracunan makanan. (ani/odi)