Penggunaan Wadah Plastik dalam Microwave Bisa Memicu Diabetes

Penggunaan Wadah Plastik dalam Microwave Bisa Memicu Diabetes

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 09 Jul 2015 14:52 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Memanaskan makanan dalam microwave memang praktis dan mudah. Namun kini Anda harus berhati-hati memilih wadah untuk menaruh makanan. Penelitian terbaru mengungkapkan penggunaan wadah plastik untuk memanaskan makanan dapat menyebabkan diabetes.

Seperti diberitakan NY Daily News (09/07/15), bahan kimia yang terdapat dalam wadah plastik dapat mencemari makanan akibat proses pemanasan dalam microwave. Hal ini kemudian mengakibatkan resistensi insulin dan tekanan darah tinggi yang memicu diabetes.

Pemimpin penelitian, Dr. Leonardo Transande dari New York University Langone mengatakan, “Proses pemanasan dapat meningkatkan risiko kontaminasi.” Dalam penelitian ini, ia dan tim fokus mempelajari dua senyawa phthalates yang terkandung dalam plastik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Phthalates sendiri sudah digunakan selama 10 tahun terakhir untuk ditambahkan pada plastik. Senyawa ini dapat meningkatkan kelenturan, transparansi, kekuatan, serta ketahanan plastik.

Transande dan timnya menemukan adanya hubungan signifikan antara phthalates dan tekanan darah tinggi. Studi sebelumnya yang dilakukan pada 3000 anak menunjukkan terpaan phthalates menyebabkan naiknya tekanan darah sistolik.

Pada bulan Mei, Transande juga menemukan adanya hubungan antara phthalates dengan resistensi insulin yang merupakan pemicu diabetes. “Bahkan terpaan sedikit phthalates tetap mengkhawatirkan karena memiliki efek seumur hidup,” ujar Transande.

Untuk meminimalisir risiko penyakit akibat phthalates, konsumen dianjurkan menghindari penggunaan wadah plastik atau plastic wrap dalam microwave. Hindari pula mencuci keduanya dengan mesin pencuci piring.

Transande juga mengingatkan agar konsumen berhati-hati memilih produk makanan dan minuman yang dikemas dalam plastik. Jika terdapat angka 3, 6, atau 7 pada kemasan plastik sebaiknya jangan membeli produk tersebut karena berarti kandungan bahan kimianya masih dipertanyakan.

Ia menyayangkan aturan dalam Undang-undang Federal di Amerika Serikat yang tidak mengharuskan produsen menguji bahan kimia dalam plastik sebelum dipasarkan pada masyarakat. “Ada kelemahan dalam kerangka peraturan kita mengenai penggunaan bahan kimia. Aturan baru berlaku ketika bahan kimia tersebut terbukti bermasalah,” pungkas Transande.

(adr/odi)

Hide Ads