Saat dokter lulusan Universitas Harvard, Monique Tello melihat menu sarapan orang Amerika, ia mengaku mau menangis. "Semangkuk sereal, bagel, roti panggang atau muffin, semua itu tak ubahnya dessert," tulis Tello.
Ia menambahkan, "Makan seperti ini tak mengapa sesekali, tapi jika terlalu sering, saya jamin Anda akan sakit." Pasalnya sereal, waffle dan pastry yang sering dilahap saat sarapan terbuat dari karbohidrat olahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jenis karbohidrat ini tidak sehat karena cepat diubah menjadi gula dalam tubuh. Karbohidrat olahan juga kekurangan dua nutrisi penting, protein dan serat.
Menurut Tello, menu sarapan seharusnya tinggi protein untuk memasok energi bagi otot dan harus punya banyak serat. Serat membuat seseorang kenyang dan menyehatkan sistem pencernaan.
Menu sarapan pilihan Tello adalah kombinasi buah berry, yogurt tinggi protein, campuran kacang, biji-bijian dan oat.
"Saya seorang ibu yang bekerja. Saya membawa menu sarapan ke kereta. Saya butuh menu yang cepat, praktis dan mudah dibawa. Plus tidak terlalu mahal dan bisa membuat kenyang," jelas Tello.
Berikut resep sarapan Tello yang menggunakan buah berry, kacang/biji-bijian dan yogurt. Tuang kacang dan biji-bijian di atas berry segar. Campurkan yogurt ke dalamnya, menu inipun siap disantap.
![]() |
Tello memilih membeli buah berry beku dalam jumlah banyak. Biasanya terdiri dari strawberry, blueberry dan raspberry. Sementara untuk kacang pilih yang tidak dibuat dengan garam. Yogurt juga yang tinggi protein dan rendah gula seperti Greek yogurt.
Kalau tak suka yogurt dan berry, Tello menjelaskan ada banyak alternatif menu sarapan. Misalnya telur rebus, roti gandum panggang dan muffin gandum. Atau beberapa potong apel dengan olesan selai kacang tanpa gula.
(adr/odi)